TRIBUNNEWS.COM - John McAfee, CEO antivirus McAfee kontroversial yang lari dari berbagai masalah hukum, ditemukan tewas di sel penjaranya di Spanyol pada 23 Juni 2021.
Teori konspirasi menyebut bahwa McAfee mengatakan dia memiliki file yang disimpan di gedung Florida yang runtuh satu hari setelah kematiannya.
Klaim tersebut rupanya tidak memiliki dasar kebenaran, The Sun melaporkan.
Sebelumnya, beberapa pengguna media sosial menyebarkan klaim palsu bahwa John McAfee menyimpan file di gedung Surfside, Miami, Florida yang runtuh pada 24 Juni.
Baca juga: Update Gedung Runtuh di Miami: 4 dari 5 Korban Tewas Diidentifikasi, 156 Orang Lainnya Masih Hilang
Baca juga: Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri: Istri Pendiri Antivirus John McAfee Minta Penyelidikan Menyeluruh
"Jika sesuatu terjadi pada saya, ketahuilah bahwa 31TB file yang saya miliki berada di hard drive di kondominium saya dekat 88th street dan Collins Avenue di utara Miami Beach," tulis tweet dari Juni 2021 yang dibagikan di media sosial.
Namun, tidak ada bukti bahwa tweet seperti itu ada atau pernah ada.
Associated Press meninjau catatan properti untuk sayap gedung yang runtuh.
Baik McAfee maupun istrinya tidak terdaftar sebagai pemilik properti di lokasi itu.
Tinjauan terhadap riwayat alamat McAfee dan afiliasi bisnis juga mengungkapkan tidak ada koneksi ke bisnis mana pun yang memiliki properti di sana.
Baca juga: Otoritas Spanyol Perintahkan Otopsi Jasad Maestro Antivirus John McAfee yang Bunuh Diri di Penjara
Baca juga: Akan Diekstradisi ke AS, Maestro Antivirus John McAfee Malah Tewas di Penjara
Selain itu, tweet palsu itu tidak muncul di umpan Twitter McAfee, atau di arsip digital akunnya.