TRIBUNNEWS.COM - Empat dari lima orang yang tewas ketika bangunan kondominium di Surfside, Miami, Florida, runtuh pada Kamis (24/6/2021) dini hari telah diidentifikasi, Insider melaporkan.
Walikota Miami-Dade County Daniella Levine Cava mengatakan dalam konferensi pers pada hari Sabtu bahwa masih ada 156 orang yang belum ditemukan.
Pada hari Jumat, kantor Pemeriksa Medis Kabupaten Miami-Dade mengidentifikasi Stacie Fang (54), sebagai salah satu dari empat korban yang meninggal akibat runtuhnya gedung Champlain Towers South itu.
Fang adalah korban pertama yang diidentifikasi.
Baca juga: Gedung Runtuh di Miami, 99 Orang Hilang, Petugas Dengar Tanda-tanda Kehidupan di Reruntuhan
Ia meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit dan Pusat Medis Aventura sekitar dua jam setelah keruntuhan.
Putra Fang yang berusia 15 tahun ditarik dari puing-puing dan selamat.
Pada hari Sabtu, polisi menemukan satu korban tewas lagi.
Mereka juga mengidentifikasi tiga korban lainnya, yaitu Antonio Lozano (83), Gladys Lozano (79), dan Manuel LaFont (54).
Sergio Lozano, putra Gladys dan Antonio Lozano mengatakan kepada stasiun berita lokal Miami WTVJ bahwa para pejabat sebelumnya telah mengambil DNA-nya untuk membantu mengidentifikasi mereka yang belum ditemukan.
Dia kemudian mendapat telepon bahwa mayat orang tuanya ditemukan.
"Ini tragis tapi anehnya saya merasa damai mengetahui mereka terus berdebat tentang siapa yang akan meninggal lebih dulu," kata Brian Lozano kepada ABC News dalam sebuah pernyataan.
"Tapi pada akhirnya... mereka mendapatkan apa yang mereka berdua inginkan. Satu sama lain."
Sergio mengatakan kepada ABC bahwa orang tuanya adalah donatur yang rajin.
Mereka selalu menyediakan bagi siapa saja yang membutuhkan atau hanya untuk memberi senyum di wajah seseorang.
"Jiwa mereka benar-benar indah dan sekarang diberkati," katanya.
Sementara itu, stasiun berita lokal Houston KPRC melaporkan bahwa Manuel LaFont adalah penduduk asli Houston.
Anggota keluarga LaFont menggambarkannya sebagai ayah yang pengasih dan manusia yang baik hati.
Mereka mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pemuda lain dari Houston tinggal bersama Manuel ketika gedung itu runtuh.
"Ketika saya melihat puing-puing, saya hampir mati. Rasanya seperti tembok itu juga menimpa saya," kata mantan istri LaFont, Adriana kepada USA Today, ketika mantan suaminya itu hilang.
Diberitakan sebelumnya, bangunan perumahan 12 lantai runtuh di utara Miami, Florida, AS pada Kamis (24/6/2021) pagi.
Laporan awal menyebutkan satu orang tewas dan 99 lainnya masih hilang, BBC melaporkan.
Belum jelas apa yang menyebabkan sebagian dari bangunan berusia 40 tahun itu runtuh.
Presiden Joe Biden telah menyetujui deklarasi darurat untuk Florida, yang berarti Badan Manajemen Darurat Federal akan membantu badan-badan negara bagian dengan upaya bantuan.
Keterangan Saksi
Saat gedung runtuh, saksi mata menyebut telah mendengar sesuatu seperti guntur sebelum melihat awan debu besar.
Saksi mata lain membandingkan peristiwa itu seperti serangan 11 September di Menara Kembar New York tahun 2001 lalu.
Salah seorang penghuni apartemen, Barry Cohen, sedang berada di tempat tidur ketika bangunan itu mulai runtuh.
"Kedengarannya seperti guntur, dan saya dan istri saya, kami pergi ke balkon; sepertinya sebuah bom meledak, kotoran dan debu dan asap ada di mana-mana," katanya kepada BBC.
"Kemudian seluruh bangunan hanya berguncang dengan ledakan yang sangat besar," kata Cohen.
"Saat kami buka pintunya, tidak ada bangunan di sana, hanya tumpukan puing-puing," katanya.
"Jadi kami turun ke garasi, dan ada air yang bocor dari pipa; itu sampai sekitar lutut saya, dan kami berkata: 'Kami tidak ingin tinggal di sini karena kami bisa tenggelam.'"
Akhirnya, dia berbicara dengan layanan darurat dan mereka menyelamatkannya sebelum bangunan itu runtuh sepenuhnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lain tentang gedung runtuh di Miami