TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Vaksin virus corona (Covid-19) 'Moderna' yang diproduksi oleh perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika Serikat (AS), Moderna, Inc baru saja memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sehingga vaksin ini akan segera digunakan untuk 'menambah amunisi' pemerintah dalam melaksanakan porogram vaksinasi terhadap masyarakat demi mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
Vaksin yang baru saja memperoleh EUA dari BPOM itu, sebelumnya dikembangkan oleh raksasa biotech yang berbasis di Massachusetts, AS, menggunakan platform mRNA.
Uji Coba Vaksin mRNA Moderna
Pada 16 Maret 2020, vaksin 'mRNA' pertama yang dirancang untuk melawan virus SARS-CoV-2 ini pun disuntikkan ke Jennifer Haller, di Seattle, AS.
Tanggal tersebut menandai dimulainya uji klinis pada manusia untuk menguji keamanan vaksin ini.
Suntikan tersebut diberikan hanya 66 hari setelah urutan genom virus dirilis ke dunia.
Ini merupakan waktu penyelesaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan diharapkan akan menjadi sinyal positif dalam pengembangan vaksin serta kolaborasi internasional di masa depan.
Kemudian pada Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Keputusan ini tentu saja menjadikan Pfizer dan Moderna sebagai vaksin mRNA pertama yang tersedia untuk umum.
Lalu sebenarnya apa yang ada di dalam botol vaksin itu dan apa yang dijanjikan vaksin mRNA ini untuk masa depan?
Baca juga: Kepala BPOM: Penderita Komorbid Boleh Disuntik Vaksin Moderna
Sel, RNA, DNA, blueprints genetik dan protein
Dikutip dari laman World Economic Forum, Jumat (2/7/2021), di dalam sel, tugas utama RNA adalah mengubah informasi yang disimpan dalam DNA, blueprint genetik kita menjadi protein.
Tugas ini dilakukan oleh jenis RNA tertentu yang disebut RNA 'pembawa pesan' atau 'mRNA'.