TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden mengatakan akan menarik pasukan dari Afghanistan pada 31 Agustus dan berjanji tidak akan mengirim siapapun lagi.
"Misi militer kami di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus," kata Biden pada Kamis (8/7/2021).
Sebelumnya, Biden mengatakan penarikan pasukan akan selesai pada 11 September.
Namun Pentagon mengumumkan bahwa lebih dari 90% pasukan sudah beranjak dari Afghanistan pekan ini.
Dilansir The Guardian, Biden mengatakan, pasukan AS perlu bergerak cepat agar tetap aman menurut para pejabat senior pertahanan AS.
Baca juga: Afghanistan: Mengapa penarikan pasukan Barat memicu kekhawatiran kembalinya al-Qaeda?
Baca juga: Tentara AS Tinggalkan Pangkalan Militer Bagram Tanpa Memberi Tahu Militer Afghanistan
Lebih lanjut, Biden menyatakan belum ada anggota militer yang dilaporkan hilang selama proses penarikan pasukan.
"Dalam konteks ini, kecepatan adalah keselamatan," kata Biden.
Menurutnya, mempertahankan pasukan AS di Afghanistan akan menambah korban perang yang dimulai sejak dua dekade yang lalu ini.
Biden mencatat 2.448 orang Amerika tewas dalam perang di Afghanistan, dan 20.722 lainnya terluka.
"Saya tidak akan mengirim generasi Amerika lainnya untuk berperang di Afghanistan tanpa harapan yang masuk akal untuk mencapai hasil yang berbeda," kata presiden.
"Kami tidak pergi ke Afghanistan untuk membangun bangsa."
"Dan itu adalah hak dan tanggung jawab rakyat Afghanistan sendiri untuk memutuskan masa depan mereka dan bagaimana mereka ingin menjalankan negara mereka," tambahnya.
Kendati demikian, Biden menegaskan akan terus memberikan bantuan sipil dan kemanusiaan kepada Afghanistan.
Termasuk akan terus membela hak-hak perempuan dan anak perempuan di negara itu.