Tidak hanya pasukan saja yang dipulangkan, Biden juga mendapat tekanan untuk menarik orang-orang penting lainnya.
Diantaranya yakni penerjemah Afghanistan dan orang-orang rentan lainnya.
Dia menawarkan jaminan bahwa mereka yang mau bekerja sama dengan pasukan AS, akan dilindungi Amerika Serikat.
Minggu lalu, pasukan AS keluar dari Pangkalan Udara utamanya di Bagram, Afghanistan tanpa memberi tahu pasukan militer dalam negeri.
Pensiunan Mayor Jenderal James "Spider" Marks pada Kamis lalu mengatakan kepada CNN bahwa penarikan pasukan AS berpotensi melahirkan perang saudara di Afghanistan.
Selain itu menurutnya, dengan Taliban yang makin gencar menguasai negara, Afghanistan sekali lagi "menjadi tempat berkembang biak" terorisme.
Baca juga: Sebuah Laporan Ungkap Pasukan Afghanistan Rencanakan Serangan Balasan terhadap Taliban
Baca juga: Taliban Segera Presentasikan Rencana Perdamaian ke Pemerintah Afganistan
Sebelumnya, sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki menyebut AS tidak bangga akan penarikan pasukan ini.
"Kami tidak akan memiliki momen 'misi tercapai' dalam hal ini."
"Ini adalah perang 20 tahun yang belum dimenangkan secara militer," kata Psaki pada Kamis, sebelum Biden bicara.
Pernyataan ini disebut merujuk pada pidato Presiden George W Bush "Mission Accomplished" pada 2003 dari dek kapal induk AS.
Ketika itu Bush mengumumkan bahwa "operasi tempur besar di Irak telah berakhir".
Pernyataan palsu itu menjadi bahan ejekan secara luas selama 18 tahun sejak disampaikan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)