Mereka terus menentang keputusan tersebut dengan tindakan agresif yang membawanya ke pertikaian teritorial dengan Vietnam, Filipina, dan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti pernyataan tahun lalu, pengumuman hari Minggu datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China atas berbagai masalah yang telah membuat hubungan kedua negara tersebut anjlok.
Adapun masalah yang dimaksud di anatarnya, masalah pandemi virus corona, hak asasi manusia, kebijakan China di Hong Kong dan Tibet dan perdagangan.
China mengklaim hampir semua Laut China Selatan dan secara rutin menolak setiap tindakan militer Amerika Serikat di wilayah tersebut.
China telah berusaha untuk menopang klaimnya atas laut dengan membangun pangkalan militer di atol karang, memimpin Amerika Serikat untuk berlayar dengan kapal perangnya melalui wilayah itu dengan apa yang disebutnya misi kebebasan operasi.
Amerika Serikat tidak mengklaim dirinya atas perairan itu tetapi telah mengerahkan kapal perang dan pesawat selama beberapa dekade untuk berpatroli dan mempromosikan kebebasan navigasi dan penerbangan di jalur air yang sibuk.
Baca juga: Kerja Sama RI dan Amerika Serikat Mulai Dari Dukungan Vaksin Hingga Peningkatan Neraca Perdagangan
Artikel lain seputar Konflik Laut China Selatan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)