TRIBUNNEWS.COM - Negara bagian Victoria di Australia kembali memberlakukan penguncian Covid-19 menyusul lonjakan kasus baru Covid-19 pada Kamis (15/7/2021) dan akan berlangsung selama 5 hari.
Dilansir Reuters, sebelumnya Sydney juga telah menetapkan lockdown karena wabah varian Delta yang mudah menular.
Sejak tengah malam, warga Victoria diperintahkan tinggal di rumah.
Warga diizinkan keluar untuk kepentingan belanja makanan, pekerjaan esensial, olahraga, menuju fasilitas kesehatan, dan vaksinasi.
Ini merupakan penguncian Covid-19 kelima bagi negara bagian Victoria sejak pandemi dimulai dan akan berlangsung hingga Selasa (20/7/2021) mendatang.
Baca juga: Kisah Randi Julian, Lulusan Australia yang Pulang Kampung untuk Bangun Desa di Kalteng
Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Gula Darah Bebas Rasa Sakit Bagi Penderita Diabetes
Jika ditambah dengan penduduk Sydney, artinya saat ini hampir setengah dari 25 juta penduduk Australia berada di bawah penguncian.
"Anda hanya mendapatkan satu kesempatan untuk bekerja keras dan melaju cepat."
"Jika Anda menunggu, jika Anda ragu, maka Anda akan selalu melihat ke belakang berharap Anda melakukannya lebih awal," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews.
"Saya tidak siap untuk menghindari penguncian lima hari sekarang hanya untuk menemukan diri kita dalam lima minggu atau penguncian selama lima bulan," lanjutnya.
Australia melakukan lockdown dan tracing cepat untuk memerangi wabah corona.
Kota Melbourne, di Victoria menghabiskan sekitar sepertiga tahun 2020 di bawah jam malam sebagai pusat pandemi di Negeri Kangguru.
Namun tingkat penambahan kasus baru di Melbourne cenderung menurun.
Di sisi lain, Kota Sydney di negara bagian New South Wales mengalami penyebaran Covid-19 yang meluas hingga terjadi peningkatan kasus infeksi.
Kondisi ini berubah setelah rombongan bisnis dari Sydney melakukan perjalanan ke Melbourne, berujung penyebaran Covid-19 di apartemen tempat mereka tinggal.