TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Beberapa Ilmuwan China telah menyimpulkan bahwa Virus Corona (Covid-19) memiliki asal-usul alami dan tidak dapat dibuat secara artifisial.
Argumen ini berdasar pada sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh jurnal akademik Science China Life Sciences.
"Dibandingkan dengan SARS-CoV tahun 2003, SARS-CoV-2 sangat beradaptasi dengan baik pada populasi manusia dan tentunya perubahan adaptifnya dari inang hewan ke manusia lebih luas," kata para Ilmuwan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (19/7/2021), pergeseran adaptif seperti itu, kata mereka, hanya dapat terjadi sebelum timbulnya pandemi seperti saat ini dan melalui bantuan seleksi langkah demi langkah.
"Dalam pandangan ini, SARS-CoV-2 tidak mungkin berevolusi di pasar hewan di kota besar dan bahkan lebih kecil kemungkinannya jika diduga bocor dari laboratorium," tegas para Ilmuwan tersebut.
Baca juga: Setengah Juta Warga China Tandatangani Surat untuk WHO, Tuntut Penyelidikan Lab AS Terkait Covid-19
Sementara itu, Kepala Laboratorium Universitas Negeri Novosibirsk dan anggotanya dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS) Sergey Netesov mengatakan pada awal Juli bahwa diperlukan waktu hingga dua tahun untuk mengetahui asal usul virus corona yang sebenarnya.
Perlu diketahui, pada Januari lalu, para ahli internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan perjalanan ke Wuhan, China.
Di sana, mereka memeriksa laboratorium, rumah sakit, dan pasar untuk mencari petunjuk tentang asal-usul SARS-CoV-2.
Tim ahli WHO ini kemudian menyusun laporan dan mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran virus corona baru dari laboratorium di Wuhan, yang diduga menjadi lokasi pertama munculnya Covid-19.
Laporan yang dirilis pada Maret itu mengatakan bahwa virus baru tersebut kemungkinan besar ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui inang perantara.