News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Mali Lolos dari Percobaan Pembunuhan, Sempat akan Ditikam setelah Salat Idul Adha

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil presiden transisi Mali, Assimi Goita menyatakan telah menggulingkan presiden transisi dan perdana menteri Mali, Selasa (25/5/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden sementara Mali, Assimi Goita jadi sasaran penikaman setelah salat Idul Adha di masjid besar Ibu Kota Bamako pada Selasa (20/7/2021).

"Penyerang segera dikuasai oleh keamanan."

"Investigasi sedang berlangsung," kata Kantor Kepresidenan dalam sebuah postingan di Twitter, dikutip dari Al Jazeera

Menurut laporan wartawan AFP, Goita langsung dibawa pergi.

Lebih lanjut AFP melaporkan melihat darah di lokasi penikaman presiden ini, meskipun tidak jelas siapa yang terluka.

Seorang pejabat di Kantor Kepresidenan kemudian mengatakan kepada AFP bahwa Goita aman dan sehat.

Baca juga: Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1.000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar 1 Februari 2021

Baca juga: Sebuah Buku Ungkap Jenderal Top AS Ketakutan Trump Berencana Lakukan Kudeta

Wakil presiden transisi Mali, Assimi Goita menyatakan telah menggulingkan presiden transisi dan perdana menteri Mali, Selasa (25/5/2021). (Tangkap Layar Al Jazeera)

Presiden tiba di kamp militer Kati, di luar Kota Bamako, di mana pengamanan telah diperkuat, menurut keterangan pejabat itu.

Dua sumber militer juga mengatakan bahwa Goita tidak terluka setelah serangan itu.

Insiden tersebut terjadi saat imam masjid meminta jamaah untuk keluar dan melihat proses penyembelihan hewan kurban.

Menteri Agama Mamadou Kone mengatakan kepada AFP bahwa ada seorang pria yang mencoba membunuh presiden dengan pisau, namun berhasil diamankan.

Sementara itu direktur Masjid, Latus Toure menyebut pelaku sempat menyerang presiden namun pisaunya salah sasaran dan melukai orang lain.

Assimi Goita (37) bulan lalu dilantik sebagai presiden sementara Mali, setelah perebutan kekuasaan selama sembilan bulan.

Pada Agustus 2020, Kolonel Goita memimpin kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.

Diketahui Presiden Boubacar banyak mendapat protes dari massa anti-pemerintah karena kegagalan mengatasi krisis keamanan dan dugaan korupsi.

Pada akhir Mei ini, Goita yang menjabat sebagai Wakil Presiden transisi Mali melakukan kudeta lagi.

Dia menuduh Presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane gagal berkonsultasi dengannya tentang perombakan kabinet.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, kudeta Mei lalu di Mali, menandai siklus konflik berkelanjutan di negara Afrika Barat itu selama lebih dari satu dekade.

Pasca-pengumuman kudeta, pemerintah Prancis mengatakan siap memberikan sanksi pada pihak-pihak dalam kudeta.

Anak-anak di Mali, Afrika Barat tengah belajar membaca Al-Quran (Alesdemar / © Alessia De Marc / Flickr)

Baca juga: Mali Kembali Dikudeta, Wakil Presiden Gulingkan Presiden dan Perdana Menteri

Baca juga: Ratusan Aktivis Antikudeta Myanmar Gelar Unjuk Rasa Lagi: Kami Tidak Takut Covid-19 dan Junta

Mali merupakan negara di Afrika Barat, yang sempat menjadi jajahan Prancis.

Kebencian pada peran Prancis dalam urusan Mali juga telah memicu pergolakan politik.

Kudeta ini, dilaporkan The Guardian, berpotensi menambah ketidakstabilan Mali.

Di mana, di negara ini banyak kelompok terkait dengan al-Qaeda dan ISIS menguasai sebagian besar wilayah gurun di utara.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini