Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, pengacara Jepang telah siap dan akan mendukung atlet dari seluruh negara partisipan jika terjadi masalah seperti tes doping atau keluhan tentang hasil kompetisi.
"Saya ingin memberikan dukungan hukum sebagai pengacara di negara tuan rumah sehingga atlet dari semua negara dapat berpartisipasi dalam turnamen dengan tenang," kata Yoshihisa Hayakawa, seorang pengacara Jepang kepada NHK.
Selama Olimpiade dan Paralimpiade, sekitar 60 sukarelawan pengacara Jepang yang akrab dengan hukum terkait olahraga dan fasih berbahasa asing akan tersedia untuk konsultasi gratis dengan atlet dari masing-masing negara.
Khususnya, ketika seorang atlet mengadukan hasil tes doping atau hasil kompetisi, ia akan melalui prosedur di Pengadilan Arbitrase Olahraga melakukan proses hukum.
Di beberapa negara, penasihat hukum akan menemani tim, tetapi dalam beberapa kasus tidak mungkin untuk mendapatkan pengacara karena alasan keuangan.
Baca juga: Sepak Bola Putri Olimpiade Tokyo: Bintang Brasil; Marta dan Formiga Mencetak Sejarah
"Jadi kami berencana untuk memberikan nasihat hukum umum," tambahnya.
"Di turnamen Olimpiade Paralimpiade ini, sebagai upaya untuk mencegah infeksi virus corona, aturan ketat telah ditetapkan terkait perilaku atlet, dan jika mereka melanggarnya, mereka dapat didiskualifikasi untuk berpartisipasi," tambahnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.