News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Amerika vs China

AS Khawatir Soal Ancaman Peningkatan Kekuatan Nuklir China

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parade rudal balistik China - Anggota Kongres Partai Republik dan Pentagon pada Selasa (27/7/2021), mengutarakan kekhawatiran soal peningkatan kekuatan nuklir China.

Sebuah laporan Pentagon 2020 lalu memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China di "di bawah 200-an" dan telah ditingkatkan setidaknya dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.

Analis mengatakan Amerika Serikat memiliki sekitar 3.800 hulu ledak.

Dimana menurut lembar fakta Departemen Luar Negeri, 1.357 di antaranya dikerahkan pada 1 Maret.

Washington berulang kali meminta China bergabung dengan AS dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru.

Pekan ini, China dan AS terlibat pembicaraan dimana Beijing menetapkan 3 tuntutan agar hubungan antar negara tidak semakin memburuk.

Ini disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman di Beijing, Senin (26/7/2021).

China ingin AS tidak menentang sistem politiknya, tidak mengganggu pembangunan China, dan tidak mencampuri masalah kedaulatan China seperti di Hong Kong, Tibet, Xinjiang, dan Taiwan.

Perrtemuan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi di Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (14/1/2021). (Istimewa)

Baca juga: CDC AS Minta Warga Amerika yang Divaksinasi Penuh untuk Kembali Pakai Masker

Baca juga: INI Tiga Tuntutan China ke Amerika Serikat Jika Ingin Hubungan Tidak Memburuk, Termasuk Cabut Sanksi

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Menlu China menjelaskan tuntutan kedua terkait hak menjalani hidup lebih baik dan modernisasi. 

Kemudian ketiga, China ingin AS menghapus semua sanksi yang telah dijatuhkan.

"Ketiga, mendesak Amerika Serikat untuk menghapus semua sanksi sepihak, tarif tinggi, yurisdiksi lengan panjang, dan blokade teknologi yang telah dikenakannya pada China sesegera mungkin," kata Wang Yi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini