News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Biden Sebut Jakarta akan Tenggelam, Riset Lembaga Asal Inggris Perkirakan Tahun 2050

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden.

TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut soal proyeksi kemungkinan Ibu Kota Indonesia, Jakarta, bakal tenggelam dalam 10 tahun mendatang.

Menurut Biden, itu disebabkan karena fenomena perubahan iklim.

Kondisi ini kemudian mendorong pemerintah Indonesia mulai mewujudkan rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

Hal ini diungkit Biden saat berpidato di pusat Kontra-Terorisme Nasional Amerika Serikat pada 27 Juli 2021 lalu.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraan itu benar, bahwa dalam sepuluh tahun, mereka kemungkinan harus memindahkan ibu kota karena tenggelam?" ujar Joe Biden.

Suasana sepi terlihat di Jalan MH Thamrin Jakarta pada hari pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Sabtu (3/7/2021). Tahun 2050 Jakarta diperkirakan tenggelam. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Biden mengingatkan bahwa perubahan iklim juga menjadi ancaman terbesar bagi Departemen Pertahanan Amerika Serikat saat ini.

Biden mengatakan jika permukaan air laut 2,5 kaki atau 7,6 cm saja akan ada jutaan orang yang harus pindah dari lokasi yang ditinggali.

"Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur ...," ujarnya.

Riset Terbaru Jakarta akan Tenggelam

Pada 13 Mei 2021 lalu, sebuah laporan terbaru yang dipublikasikan oleh perusahaan konsultan risiko Verisk Maplecroft  memuat 100 kota di dunia yang menghadapi risiko lingkungan terbesar.

Baca juga: Mantan Menteri: Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim Bukan Karena Gerah dengan Jakarta

Laporan perusahaan global asal Inggris  itu menobatkan Jakarta sebagai kota paling rentan di dunia terhadap risiko lingkungan.

Melansir Time, dari seluruh 100 kota yang menghadapi risiko lingkungan terbesar itu, 99 kota di antaranya terletak di Asia.

Sementara, 14 kota dari 20 kota paling aman terhadap risiko lingkungan terletak di Eropa.

Dikutip dari Kompas.TV, para peneliti dalam laporan itu menilai 576 kota terbesar di dunia berdasarkan kualitas udara dan air, tekanan panas, kelangkaan air, kerentanan terhadap perubahan iklim dan eksposur lanskap, populasi, ekonomi serta infrastruktur terhadap bahaya alam.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini