News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wabah Varian Delta Menyebar ke 15 Kota di China, Terdeteksi Pertama Kali pada 20 Juli 2021

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus Covid-19. Wabah varian Delta pertama kali ditemukan di Nanjing, provinsi pesisir Juangsu, tepatnya selatan Ibu Kota Beijing pada 20 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM - China kembali berjuang membendung penyebaran kasus baru virus corona varian Delta.

Dilansir NPR, wabah varian Delta pertama kali ditemukan di Nanjing, provinsi pesisir Juangsu, tepatnya selatan Ibu Kota Beijing.

Dalam seminggu terakhir, South China Morning Post melaporkan varian Delta dengan cepat menyebar ke 15 kota di seluruh negeri.

Kasus pertama varian Delta terdeteksi pada 20 Juli 2021 oleh seorang penumpang yang datang dari Rusia di Bandara Internasional Nanjing.

Baca juga: Lembaga Eijkman Koreksi Dua Kasus di Jambi, Bukan Varian Delta Plus

Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Covid-19, dari Alpha, Beta hingga Delta Plus, Mana yang Lebih Berbahaya?

Ilustrasi Covid-19 Varian Delta. Wabah varian Delta pertama kali ditemukan di Nanjing, provinsi pesisir Juangsu, tepatnya selatan Ibu Kota Beijing pada 20 Juli 2021. (shutterstock)

Sejak itu, Reuters melaporkan setidaknya 184 infeksi baru ditemukan.

"Jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat baru-baru ini," kata Wakil Direktur Jenderal pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nanjing, Ding Jie pada Selasa, seperti dikutip dari South China Morning Post.

"Kami melacak sejumlah besar kontak dekat dan telah mengujinya. Kasus baru terus ditemukan," kata Ding.

Semua penerbangan dari Nanjing telah dibatalkan hingga 11 Agustus, kata Global Times, media yang dikendalikan Partai Komunis awal pekan ini.

Dikatakan jumlah penerbangan masuk dan keluar kota telah berkurang sejak

Dalam laporan lain, Global Times menulis bahwa wabah varian Delta "mungkin terbukti dalam skala yang lebih besar daripada wabah sebelumnya di Guangzhou, Provinsi Guangdong China Selatan" yang pertama kali melanda pada Mei kemarin.

Baca juga: Kemenkes : Varian Delta Menyebar Hampir Merata di Seluruh Indonesia

Baca juga: Sebulan Terakhir Covid-19 Global Naik 80 Persen Akibat Varian Delta

Mengenal Varian Alpha, Beta, Gamma, Delta dan Delta Plus:

Sejauh ini, 4 varian telah dimasukkan dalam kategori Variants of Concern, yaitu varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Menurut WHO, Variants of Concern adalah jenis virus yang menyebar sangat cepat, dapat meningkatkan angka kematian, mengurangi efektivitas vaksin atau menggagalkan penanganan medis sebelumnya terhadap penyakit tersebut.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Menyebar di China, Bermula dari Nanjing

Variants of Concern (WHO)

Berikut ini penjabarannya:

1. Varian Alpha

Varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris selatan pada September 2020, yang kemudian ditempatkan dalam kategori Variant of Concern pada Desember 2020.

Para ilmuwan menamakannya B.1.1.7.

Penderita varian ini bisa menjadi sakit parah dalam 28 hari dan bisa meninggal setelah mencapai ICU.

Varian ini awalnya dianggap berbahaya tetapi setelah vaksinasi cepat, penyakit ini dapat dikendalikan.

2. Varian Beta

Varian Beta pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020.

Pada Desember 2020, Varian Beta masuk dalam kategori Variant of Concern.

Menurut Universitas Johns Hopkins, varian ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi kembali orang yang telah pulih dari virus Covid-19.

Bersamaan dengan itu, data awal dari para peneliti menunjukkan bahwa vaksin memberikan perlindungan minimal terhadap varian ini.

Ilmuwan menamakannya varian ini sebagai B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3.

3. Varian Gamma

Varian Gamma pertama kali ditemukan di Brasil pada tahun 2020.

Pada Januari 2021, varian Gamma masuk dalam kategori Variants of Concern.

Varian Covid-19 ini bahkan menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya.

Varian gamma juga dapat lolos dari kekebalan tubuh.

4. Varian Delta

Varian Delta ditemukan di India pada Desember 2020, dan sudah masuk dalam kategori Variants of Concern.

Nama ilmiah varian ini adalah B.1.617.2.

Varian ini dianggap telah meningkatkan transmisibilitas.

Orang yang terkena varian ini umumnya mengalami gangguan pendengaran, masalah lambung, dan pembekuan darah.

Sejak kasus pertamanya, varian Delta telah memicu ketakutan di seluruh dunia.

Selain di India, varian baru ini telah menyebabkan malapetaka di banyak negara di dunia termasuk Inggris, Amerika, Rusia, Brasil, dan Singapura.

Untuk itu, kementerian kesehatan banyak negara termasuk Inggris, Jerman, Rusia telah mengeluarkan peringatan bahayanya varian ini.

5. Varian Delta Plus

Varian Delta plus hanya berbeda sedikit dari varian Delta.

Varian baru Delta Plus (AY.1) ini terbentuk dari mutasi Delta (B.1.617.2) yang pertama kali terdeteksi di India.

Selain itu, mutasi bernama K41N yang ditemukan pada varian beta di Afrika Selatan juga memberikan gejala.

Oleh karena it, varian ini dianggap lebih berbahaya daripada varian lainnya.

Beberapa ahli virus khawatir bahwa varian ini 35-60% lebih menular daripada Alpha.

Kementerian Kesehatan Union, mengutip Konsorsium Genomics SARS Cove-2 India, menggambarkan Delta Plus sebagai penyebab keprihatinan besar.

Sebuah varian virus dianggap mengkhawatirkan bila lebih menular dan dapat menyebabkan penyakit serius.

WHO juga mengawasi hal ini.

Berita lain terkait Virus Corona dan Varian Delta

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini