Vaksin yang ada efektif melawan Delta, tetapi hanya jika orang tersebut telah divaksinasi penuh.
Karena sangat berhati-hati, Organisasi Kesehatan Dunia bahkan mendesak orang yang divaksinasi penuh untuk tetap memakai masker.
Baca juga: Varian Delta Plus Terdeteksi, Pemerintah Harus Perkuat WGS dan Anggaran untuk Penelitian
Baca juga: 10 TANYA JAWAB Terkait Varian Covid-19 Delta dan Delta Plus, Apa Saja Gejalanya?
"Setelah Anda divaksinasi sepenuhnya, teruslah bermain aman karena Anda bisa berakhir sebagai bagian dari rantai penularan."
"Anda mungkin tidak sepenuhnya terlindungi. Terkadang vaksin tidak bekerja," kata Bruce Aylward, penasihat senior WHO, pada konferensi pers pekan lalu.
Varian Delta Plus mulai muncul di database global sejak pertengahan Maret.
Pada 26 April kasus Delta Plus yang ditemukan di Inggris, membuat Inggris menerapkan pembatasan perjalanan internasional pada 4 Juni.
Namun, beberapa pasien tanpa riwayat perjalanan atau kontak dengan pelancong tetap terinfeksi Delta Plus, yang menunjukkan varian itu mulai beredar di Inggris melalui penyebaran lokal.
Meski varian ini belum umum, Kementerian Kesehatan India menetapkan Delta Plus sebagai Variant of Concern (VOC) pada 22 Juni.
Alasannya, ada peningkatan transmisibilitas, kemampuan untuk mengikat lebih kuat pada reseptor pada sel paru-paru, dan potensi untuk menghindari respons antibodi.
Tetapi apakah Delta Plus dapat masuk kategori VOC masih belum jelas.
"India menyebutnya sebagai VOC karena hati-hati daripada hanya melihat data apa pun," kata Ravindra Gupta, seorang ahli imunologi dan spesialis penyakit menular di University of Cambridge.
Apakah Delta Plus termasuk Variant of Concern (VOC)?
Ketika suatu varian menjadi sering dan menunjukkan ciri-ciri yang mengkhawatirkan, otoritas kesehatan masyarakat memulai penyelidikan formal, menetapkannya sebagai Variant Under Investigation (VUI).
Jika ditemukan lebih menular, lebih resisten terhadap antibodi, atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, varian itu kemudian disebut VOC.