Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai Agustus 2021 semua pelanggar janji diumumkan namanya di situs kementerian kesehatan Jepang.
Misalnya setelah di luar, ditelpon pihak dinas kesehatan tidak pernah diangkat, maka namanya akan dimuat di situs kementerian kesehatan.
"Saat tiba di bandara semua orang tak ada pengecualian, harus menandatangani janji bahwa saat dikontak harus mengangkat telepon atau membalas pesan yang disampaikan lewat aplikasi. Kalau tak mengabari pihak pemerintah itu dianggap pelanggaran dan akan dimuat namanya di situs kemenkes," papar sumber Tribunnews.com Selasa (3/8/2021).
Sejak kemarin (2/8/2021) para pelanggar namanya sudah dicantumkan di situs kemenkes Jepang.
"Mengenai kasus pelanggaran janji pada saat masuk, kami akan mempublikasikan nama dan informasi yang akan berkontribusi pada pencegahan penyebaran infeksi di jepang," tambahnya.
Tanggal 2 Agustus 2021 sebagai pelanggar yang namanya diumumkan adalah KOBAYASHI YUMA masuk ke jepang dari Korea Selatan, usia 20-an tempat tinggal di Prefektur Kumamoto.
Pada tanggal 21 Juli 2021 Tiba di Bandara Kansai dari Korea Selatan dan memasuki Jepang. Bandara Tes imigrasi di negatif. Menunggu (karantina) di rumah. Setelah 22 Juli, ketika ditanyakan Status kesehatan selama periode karantina tersebut, laporan lokasi, dan panggilan video tidak pernah dijawab.
Pelanggar kedua adalah YAMAUCHI HARUTO tiba di Jepang dari Korea Selatan usia 20-an tinggal di Prefektur Saitama. Tiba di Jepang 21 Juli 2021 di Bandara Narita dari Korea Selatan dan memasuki Jepang.
Bandara Tes imigrasi negatif. Menunggu karantina rumah. Setelah 22 Juli, saat cek Status kesehatan selama periode karantina, panggilan telepon dan video tidak pernah dijawab .
Pelanggar ketiga adalah ODAGAWA SARI yang masuk ke Jepang dari Hawaii Amerika usia 30-an domisili di Tokyo Metropolitan.
Tanggal 21 Juli tiba di Tokyo dari hawaii tiba di bandara Haneda dengan pemeriksaan hasilnya negatif.
Setelah pengecekan telepon dan panggilan video saat masa karantina, sama sekali tak dijawab yang bersangkutan mengenai laporan kesehatannya.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.