Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MILAS - Pemerintah Turki sedang melakukan evakuasi sebuah pembangkit listrik bertenaga batu bara di barat daya negara itu dan daerah pemukiman di dekatnya pada Rabu malam waktu setempat, saat api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai pabrik.
Wali Kota Milas, Muhammet Tokat menyampaikan hal tersebut saat bunyi sirene dari pabrik terdengar sangat keras.
Dikutip dari AP News, Jumat (6/8/2021), pejabat dari partai oposisi utama Turki ini sebelumnya telah memperingatkan selama dua hari terakhir terkait risiko kebakaran di pembangkit listrik Kemerkoy di Provinsi Mugla.
Ia mengatakan pada Rabu malam bahwa komponen yang ada dalam pabrik itu kini sedang dievakuasi.
Baca juga: Dinilai yang Terparah selama 19 Tahun Terakhir, Kebakaran Hutan di Turki Disebut Seperti Neraka
Tidak hanya itu, karhutla ini juga telah mendorong evakuasi warga yang bermukim di daerah tepi laut terdekat di Oren.
Kementerian Pertahanan Turki mengaku sedang mengevakuasi warga melalui laut, saat kebakaran mulai mencapai pabrik.
Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Hutan di Turki Bertambah 8 Jiwa
Sementara itu, Wartawan setempat mengatakan bahwa api mulai memasuki area pabrik dan angin yang kencang membuat kobaran api ini merambat secara cepat.
Pihak berwenang mengatakan tindakan pencegahan keselamatan telah diambil di pembangkit listrik Kemerkoy, sementara itu tangki hidrogennya pun dikosongkan.
Selain itu, zat yang mudah terbakar dan meledak juga telah dipindahkan.
Perlu diketahui, pabrik ini dikelola oleh pihak swasta menggunakan lignit untuk menghasilkan listrik.
Video yang diambil dari kawasan itu menunjukkan warna oranye api yang terlihat sangat terang, bukit-bukit juga tampak terbakar, dengan menara-menara listrik dan garis-garis melintang berada pada latar depan.
Baca juga: Kebakaran Hutan Turki Dianggap Terparah, Ada 50 Titik Api hingga Warga Sebut Seperti Neraka
Saluran berita pro-pemerintah A Hbr yang menyiarkan secara langsung peristiwa itu dari dekat pembangkit listrik yang dievakuasi pada Rabu malam mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran melakukan tugasnya di dalam kompleks peralatan pendingin.
Saat Tokat mengumumkan tindakan evakuasi di akun Twitter pribadinya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara langsung di A Hbr dan mengatakan pembangkit listrik itu berisiko terbakar.