News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Perubahan Iklim, Ilmuwan: Dunia Bahkan Kehabisan Waktu untuk Memperlambatnya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto yang diambil pada 18 September 2019 ini, hotel dan resor Marina Bay Sands diselimuti kabut asap kebakaran hutan Indonesia di Singapura. Kelaparan, kekeringan, dan penyakit akan menimpa puluhan juta orang lagi dalam beberapa dekade, menurut rancangan penilaian PBB yang memaparkan konsekuensi kesehatan manusia yang mengerikan dari planet yang memanas. Setelah tahun pandemi yang membuat dunia berbalik, laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim yang akan datang menawarkan visi yang menyedihkan dari beberapa dekade yang akan datang: kekurangan gizi, kerawanan air, penyakit sampar.

Gangguan iklim tersebut tidak termasuk gelombang panas yang mematikan, badai raksasa dan cuaca ekstrem lainnya yang kini sedang terjadi dan kemungkinan akan berubah menjadi lebih parah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres pun menggambarkan laporan itu sebagai 'kode merah untuk kemanusiaan'.

Ia mendesak diakhirinya penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya yang sangat berpolusi.

"Lonceng alarm sangat kencang di telinga kita, laporan ini seharusnya membunyikan 'lonceng kematian' untuk batu bara dan bahan bakar fosil sebelum mereka menghancurkan planet kita ini," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

Laporan IPCC ini muncul hanya tiga bulan sebelum dimulainya konferensi iklim utama PBB yang dikenal sebagai COP26 di Glasgow, Skotlandia.

Dalam COP26 itu, negara-negara akan berada di bawah tekanan untuk menandatangani perjanjian aksi iklim yang jauh lebih ambisius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini