News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Perawat di Jerman Ganti Vaksin Covid-19 dengan Cairan Saline, 9.000 Orang Harus Divaksin Ulang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin. Perawat di Jerman menukar vaksin Covid-19 dengan cairan saline, motif belum diketahui

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 9000 orang di Jerman harus divaksin lagi setelah seorang perawat diduga mengganti vaksin Covid-19 dengan cairan saline atau garam.

Sekitar bulan April lalu, seorang vaksinator Jerman mengganti vaksin Pfizer dengan cairan saline dan menyuntikkannya kepada warga, Metro UK melaporkan.

Dari hasil imvestigasi, polisi menemukan perawat itu mungkin telah beberapa kali menukar vaksin dengan cairan saline.

Pihak berwenang setempat mengatakan hampir 9.000 orang yang divaksinasi antara 5 Maret dan 20 April harus disuntik lagi agar aman, kata penyiar radio publik NDR.

Orang-orang yang terkena dampak adalah yang berusia di atas 70 tahun.

Baca juga: Penelitian: Vaksin Moderna Tunjukkan Hasil yang Lebih Baik daripada Pfizer untuk Lawan Varian Delta

Baca juga: Ungkap Motif Lain, Polisi Dalami Pemeriksan Perawat yang Suntikan Vaksin Kosong ke Anak di Jakut

Gambar ini diambil pada 12 Juli 2021 menunjukkan botol vaksin virus corona COVID-19 Pfizer-BioNTech di atas meja di sebelah klinik rawat jalan Pusat Kardiovaskular di Pusat Medis Sheba dekat Tel Aviv, Israel. (JACK GUEZ / AFP)

Mereka divaksinasi di lokasi yang sama di Schortens-Roffhausen, kata laporan itu.

Peter Beer, wakil kepala kantor polisi Wilhelmshaven/Friesland, mengatakan bahwa pihak berwenang mencapai kesimpulan setelah melakukan wawancara dengan banyak saksi di bulan Juni.

Pihak berwenang mengatakan orang-orang yang mungkin telah menerima larutan air asin, bukannya vaksin, akan dihubungi untuk divaksin ulang.

Siapa pun yang divaksinasi di lokasi tersebut dalam jangka waktu yang disebutkan, dapat menerima dosis lain.

Pihak berwenang tidak bisa mengetahui siapa dan berapa tepatnya yang menerima larutan air asin.

Namun, pejabat kesehatan Jerman mengatakan pasien yang disuntik dengan larutan garam tidak berisiko kesehatan apa pun, lapor NDR.

Ketika masalah ini muncul pada bulan April, pihak berwenang menggunakan tes antibodi dari orang yang mereka curigai tidak diberi vaksin yang sebenarnya untuk mengetahui apakah mereka sudah divaksin atau belum.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini