Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Paspor vaksin Jepang berlaku di 14 negara/wilayah di antaranya di Korea Selatan, salah satu dokumen yang diperlukan untuk pembebasan karantina, serta 13 negara lainnya.
Diharapkan paspor vaksin Jepang juga berlaku pula di Amerika Serikat.
"Paspor vaksin Jepang jika disajikan di imigrasi di negara tempat ia dapat digunakan, ia akan diberikan perlakuan istimewa seperti karantina dan pembebasan dari tes PCR, dan komunitas bisnis yang ingin dilakukan lebih lancar, merangsang lalu lintas bisnis dan kini pemerintah sedang mulai memperkenalkannya," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (13/8/2021).
Untuk saat ini, paspor vaksin akan terbatas pada perjalanan ke luar negeri.
Mulai tanggal 6 Agustus sejumlah negara mengakui paspor vaksin Jepang yaitu Italia, Austria, Sri Lanka, Saint Kitts dan Nevis, Korea Selatan, Thailand (hanya Phuket, Koh Samui, Phangan, Koh Tao) Jerman, Turki, Bulgaria, Belize, Polandia, Hong Kong, Honduras, Lituania.
Total ada 14 negara/wilayah.
Selain itu, paspor vaksin Jepang juga diakui sebagai salah satu dokumen yang diperlukan untuk pembebasan karantina di Korea Selatan.
Estonia tidak melakukan karantina dengan atau tanpa vaksinasi.
"Diharapkan dapat digunakan di lebih dari 30 negara/wilayah pada akhirnya," harap sumber Tribun.
Mereka yang ingin menerima paspor vaksinasi harus membawa formulir aplikasi, paspor (paspor), tiket vaksinasi, serta amplop berperangko untuk pengiriman paspor vaksinasi.
Baca juga: POPULER Internasional: Dokter di Jepang Rekomendasikan Ivermectin | Calon Wali Kota Darwin Australia
Persyaratan tersebut dibawa ke kantor kotamadya atau mengirimkannya melalui pos. Untuk saat ini, aplikasi dan pengiriman akan dilakukan di atas kertas.
"Di masa depan kami sedang mempertimbangkan untuk menampilkannya di smartphone melalui aplikasi dan pengiriman elektronik."
Namun saat ini, tidak ada prospek bahwa itu dapat digunakan sebagai tujuan perjalanan di Amerika Serikat dan China, di mana permintaan tinggi, dan situasi di mana pelancong wajib karantina selama dua minggu ketika kembali ke Jepang.
Kelompok ekonomi telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk menggunakannya untuk mengurangi pembatasan masuk untuk acara dan diskon restoran di Jepang, tetapi pemerintah berhati-hati karena dapat menyebabkan diskriminasi terhadap orang yang belum divaksinasi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.