"Ada banyak gempa susulan dan setiap kali terjadi, orang-orang berlarian dan berteriak," katanya.
Baca juga: Gempa M 7,2 di Haiti Mengingatkan Gempa Besar di Ibu Kota Port-au-Prince 11 Tahun Lalu
Baca juga: Ibu Negara Haiti Cerita Detik-detik Suaminya Tewas Diberondong Senjata di Rumah
"Kakiku masih gemetar," imbuhnya.
Sekarang, Simon bersama keluarganya berlindung di halaman gereja bersama warga lainnya.
Sebelumnya, Haiti pernah diguncang gempa berkekuatan M 7 pada Januari 2010 yang menyebabkan 220 ribu hingga 300 ribu orang tewas.
Bencana gempa yang terjadi pada Sabtu kemarin memperburuk situasi Haiti.
Wilayah ini diketahui tengah menghadapi kelaparan dan minimnya layanan kesehatan akibat kewalahan melawan Covid-19.
Tak hanya itu, Haiti baru saja pulih dari Badai Matthew yang melanda di tahun 2016, di mana ratusan orang tewas dan menyebabkan kehancuran.
Diketahui, gempa di Haiti dirasakan hingga Kuba dan Jamaika.
Kendati demikian, tidak ada laporan kerusakan di dua wilayah itu.
Dukungan untuk Haiti
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Presiden AS, Joe Biden mengatakan dia "sedih dengan gempa bumi dahsyat yang terjadi di Haiti."
Baca juga: Kepala Tim Keamanan Presiden Haiti Ditangkap karena Diduga Terlibat Pembunuhan Moise
Baca juga: Pemakaman Presiden Haiti yang Ditembak Mati Diwarnai Kerusuhan, Polisi Diteriaki Pembunuh
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam pada semua orang yang kehilangan orang yang dicintai, juga mereka yang rumah dan bisnisnya hancur," ujarnya, mengutip CNN.
"Aku telah mengizinkan Tim Tanggap Bantuan AS dan menunjuk Administrator USAID, Samantaha Power, untuk mengoordinasikan bantuan terhadap Haiti."
Di Twitter, Sabtu, Power berujar ia akan mengerahkan Tim Tanggap Bantuan Bencan USAID ke Haiti.