Panitia Penyelenggara Olimpiade mengatakan akan mengambil tindakan menyeluruh terhadap infeksi dengan menetapkan pedoman untuk jumlah orang di dalam mobil dengan margin, tetapi penuh sesak dengan banyak orang dari luar negeri yang tidak dapat duduk, terutama di tahap awal Olimpiade ada beberapa kasus di mana suara kecemasan dikirim melalui twitter bersama dengan foto.
Juga dari orang-orang yang terlibat di Olympic Village, bus sangat ramai sehingga tidak bisa naik bus dan harus menunggu hampir satu jam hingga keberangkatan berikutnya, dan kedatangannya tertunda dari waktu yang dijadwalkan. Menunjukkan perlunya menunggu dengan sabar.
Mengenai hal itu, Panitia Penyelenggara Game mengatakan bahwa pengguna terkonsentrasi dalam waktu singkat, rencana operasi terbaru tidak dikomunikasikan secara akurat, dan masalah terjadi karena masalah lingkungan komunikasi dengan tablet khusus yang memandu ke tujuan.
Panitia mengatakan bahwa masalah telah diselesaikan dengan meningkatkan jumlah pengangkutan selama jam sibuk dan meningkatkan lingkungan komunikasi tablet khusus.
"Kami akan terus menyediakan layanan transportasi yang aman dan lancar untuk Paralimpiade," katanya.
Seorang pria dari perusahaan bus di wilayah Kansai yang berpartisipasi dalam transportasi bus Olimpiade Tokyo menanggapi adanya masalah dengan pengendalian infeksi dan manajemen operasi.
Pria itu mengatakan bahwa ada kemacetan di dalam mobil, Sopirnya berkata, 'Naik berapa? Saya takut tertular karena masalah corona." Itulah kenyataan yang ada saat operasi bus di masa Olimpiade.
Juga, mengenai masalah dengan tablet khusus.
"Saya sangat cemas karena tidak terbiasa dengan jalan di Tokyo dan mengandalkannya. Ada penundaan karena saya tidak tahu tujuannya. Masalah itu berangsur-angsur hilang, tetapi ketika tidak tahu apakah itu akan berhenti, dan saya selalu menyiapkan solusi untuk masalah seperti menyiapkan peta terperinci sendiri."
Setelah itu, melihat kembali transportasi Olimpiade, sumber itu berkata, "Saya dapat menyelesaikannya tanpa kecelakaan besar selama periode tersebut, tetapi tidak seperti ekspektasi awal, seluruh acara membingungkan dan saya merasa seperti diombang-ambingkan."
Perusahaan bus ini tidak terlibat dalam Paralimpiade, tetapi mengenai transportasi Paralimpiade.
"Jika operasi terganggu seperti Olimpiade, menunggu para atlet Paralimpiade di bawah terik matahari akan membuat Anda merasa tidak enak badan dan bagian dalam mobil akan menjadi padat. Saya ingin Panitia Pelaksana memanfaatkan pelajaran dari transportasi Olimpiade lalu, seperti meninjau rencana operasi agar lebih realistis."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.