Reuters melaporkan, presiden berusia 72 tahun itu telah menjadi sosok yang semakin terisolasi yang memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan negara Barat.
Ghani merupakan antropolog terkemuka yang berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Columbia di New York City.
Ghani menghabiskan hampir 25 tahun hidupnya di luar negeri bertepatan dengan terjadinya gejolak pemerintahan Soviet, perang saudara, dan kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Selama periode itu, dia bekerja sebagai akademisi di AS, Bank Dunia, hingga menjadi Sekjen PBB.
Ghani mengambil alih kekuasaan dari mantan Presiden Hamid Karzai pada 2014 dan mengawasi penyelesaian misi tempur AS.
Dia memiliki misi prioritas yakni ingin mengakhiri perang, meskipun Taliban terus melakukan penyerangan.
Di tahun 2020 ini, Presiden Ashraf Ghani memulai pembicaraan damai dengan Taliban.
Selama memimpin, Ghani berjanji memerangi korupsi, memperbaiki ekonomi yang lumpuh, dan mengubah negara menjadi pusat perdagangan regional.
Namun sebagian besar janji itu belum dipenuhi Ghani dalam dua periode kepresidenannya.
PM Malaysia Mundur
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin resmi mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Sultan Abdullah.
Dengan demikian, Muhyiddin menjadi PM dengan masa jabatan tersingkat di Malaysia yakni 17 bulan, sebagaimana diwartakan ABC.
Muhyiddin mundur setelah mengakui dia kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.
Menteri Sains Khairy Jamaluddin menulis di Instagram, "Kabinet telah mengajukan pengunduran diri kami", tak lama setelah Muhyiddin meninggalkan istana setelah bertemu raja.