Selandia Baru telah berhasil menghilangkan virus dari dalam perbatasannya, meskipun perbatasan internasionalnya sebagian besar tetap ditutup.
Namun, program vaksinasi cenderung lambat.
Hanya sekitar 20% orang yang divaksinasi penuh dan baru 33% orang telah menerima satu dosis, menurut Our World in Data.
Selandia Baru Tutup Perbatasan hingga Awal 2022
Selandia Baru harus menutup perbatasannya hingga awal 2022 dan akan membuka kembali hanya setelah sebagian besar orang dewasanya telah divaksinasi terhadap virus corona.
Kabar ini disampaikan panel yang ditunjuk pemerintah Selandia Baru dalam konferensi pers pada hari Rabu (11/8/2021) seperti yang dilaporkan Alarabiya.
Negara ini berpegang pada strategi lockdown untuk menghilangkan virus dan menghindari ketegangan sistem kesehatannya, dengan virus bermutasi dengan cepat di luar negeri.
"Kelompok penasihat menganggap bahwa strategi eliminasi tidak hanya layak, tetapi juga pilihan terbaik pada tahap pandemi ini," kata panel dalam sebuah laporan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah memenangkan pujian global karena menahan transmisi lokal COVID-19 melalui penguncian yang ketat dan menutup perbatasan pada Maret 2020.
Negara ini hanya mencatat 2.500 kasus dan 26 kematian saat itu.
"Tantangan menangani impor virus secara teratur melalui perbatasan kita tidak boleh diremehkan," kata panel itu dalam sebuah laporan.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, Selandia Baru Minta Warga Negaranya Pulang Tinggalkan Australia
"Oleh karena itu kami mendukung gagasan bahwa pembukaan kembali perbatasan pada tahun 2022 harus dimulai dengan cara yang direncanakan dengan hati-hati dan bertahap …" katanya
"Kita perlu berbuat lebih banyak untuk lebih memperkuat perbatasan kita dan memperkuat pertahanan kesehatan kita, termasuk melalui peluncuran vaksin, sebelum kita dapat dengan aman membuka perbatasan lebih jauh, dan itu akan membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik," kata Menteri Kesehatan Ayesha dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan saran panel telah berkembang karena munculnya varian Delta yang sangat menular.