Warga Kabul berdesakan dan menggunakan berbagai cara untuk masuk ke bandara.
Kami berbicara dengan seorang saksi mata yang terjebak di bandara pada hari Minggu lalu. Dia memiliki jadwal penerbangan ke Uzbekistan, tapi pesawat itu batal terbang.
Para pimpinan dan karyawan bandara telah kabur dari tempat kerja mereka.
Orang-orang datang ke bandara tanpa tiket atau paspor. Mereka berpikir bisa naik pesawat apa saja dan bisa terbang ke tempat lain di dunia, kata seorang saksi mata.
Ribuan orang terjebak di dalam bandara, tanpa makanan atau air. Ada banyak perempuan, anak-anak, dan difabel.
Pusat kota tenang
Namun jika Anda pergi ke pusat Kabul, kehidupan tampak normal. Lalu lintas terlihat lengang. Sebagian besar toko tutup.
Meski begitu, warga tampak jauh lebih tenang daripada hari-hari sebelumnya, saat banyak orang terlihat sangat marah. Ketika itu terjadi kemacetan yang parah.
Anggota Taliban di kawasan Kote Sangi, Kabul.
Saya hanya melihat beberapa perempuan di jalan, beberapa dari mereka berjalan tanpa pendamping.
Beberapa perempuan mengenakan burka biru, tapi saya juga melihat beberapa mengenakan masker wajah dan jilbab.
Dan pasukan Taliban terlihat tidak mengusik mereka.
Di jalanan sama sekali tidak terdengar alunan musik.
Biasanya hotel memainkan musik, tapi itu tak terjadi lagi. Staf hotel terlihat takut.