News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Presiden AS Joe Biden Pastikan Tidak Ada Warga Amerika yang Tertinggal di Afghanistan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 16 Agustus 2021 di Washington, DC. Agar bisa mengevakuasi semua warga Amerika yang tertinggal di Afghanistan, pasukan keamanan AS akan tetap ditugaskan di negera tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden mengatakan pasukan AS mungkin akan tetap berada di Afghanistan setelah batas waktu penarikan.

Hal itu dilakukan mengingat para pejuang Taliban bersenjata yang menahan para pengungsi untuk sampai ke bandara Kabul untuk meninggalkan negara.

Dilansir BBC.com, Joe Biden awalnya ingin pasukan AS meninggalkan Afghanistan pada akhir bulan ini.

Tetapi masih ada 15.000 warga AS yang terdampar di sana.

Biden mengatakan kepada ABC News bahwa gejolak di Kabul tidak dapat dihindari.

Washington telah berjanji untuk mengevakuasi semua warga Amerika yang tersisa, bersama dengan 50-65.000 warga Afghanistan lainnya, termasuk mantan penerjemah untuk militer AS.

Secara total, Amerika telah mengevakuasi lebih dari 5.200 orang hingga saat ini, termasuk 2.000 orang dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Taliban Rayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan, Tantangan Besar Menanti

Baca juga: Pasukan Taliban Mulai Tembaki Warga yang Protes Pengibaran Bendera Afghanistan

Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara BBQ 4 Juli untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Halaman Selatan Gedung Putih 4 Juli 2021 di Washington, DC (Alex Wong/Getty Images/AFP)

Pentagon telah mengatakan kepada wartawan bahwa mereka bertujuan untuk menambah kuota pengangkutan udara menjadi 9.000 orang per hari.

Sekitar 4.500 tentara AS mengendalikan Bandara Internasional Karzai di ibu kota negara itu, tetapi pejuang Taliban dan pos pemeriksaan mengelilingi perbatasan.

Sejak Minggu (15/8/2021), 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara, kata seorang pejabat Taliban kepada kantor berita Reuters.

Kematian disebabkan oleh tembakan atau terinjak-injak akibat kerumunan.

Taliban menghalangi warga Afghanistan yang tak memiliki dokumen perjalanan untuk memasuki bandara, tetapi bahkan mereka yang memiliki otorisasi yang sah pun dipersulit.

Seorang penerjemah Afghanistan dilaporkan ditembak di bagian kaki oleh Taliban ketika ia mencoba mencapai bandara pada Selasa malam untuk mengejar penerbangan evakuasi militer Australia.

Foto-foto yang diterbitkan oleh SBS menunjukkan pria itu dirawat karena luka tembak oleh seorang dokter.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini