Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bertemu raja untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan untuk membentuk pemerintahan.
Istana mengatakan Anwar tidak menyebutkan nama anggota parlemen yang mendukungnya.
23-26 Oktober 2020
Muhyiddin meminta raja agar menyatakan keadaan darurat untuk mengendalikan virus corona.
Anwar menyebut itu adalah taktik untuk mempertahankan kekuasaan.
Raja menolak permintaan Muhyiddin itu.
26 November 2020
Muhyiddin memenangkan persetujuan parlemen untuk anggaran tahun 2021, yang dipandang sebagai ujian nyata pertama di parlemen.
12 Januari 2021
Raja mengumumkan status darurat hingga 1 Agustus karena meningkatnya infeksi Covid-19.
Parlemen ditangguhkan, memungkinkan Muhyiddin untuk melanjutkan kepemimpinan tanpa halangan.
Oposisi mengecam langkah itu sebagai upaya untuk mempertahankan kendali.
28 Maret
Sekutu kuncinya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang merupakan partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, mengatakan tidak akan bekerja sama dengan aliansi Muhyiddin dalam pemilihan berikutnya.