3 Agustus
Muhyiddin akhirnya setuju untuk mempertimbangkan membahas undang-undang darurat di parlemen, mengurangi pertikaian dengan raja.
4 Agustus
Muhyiddin menegaskan dia memiliki dukungan mayoritas dan mengatakan akan membuktikannya dalam mosi tidak percaya ketika parlemen bersidang kembali pada bulan September.
13 Agustus
Muhyiddin mengakui tidak memiliki mayoritas.
Dia meminta anggota oposisi untuk mendukungnya dalam mosi kepercayaan dengan imbalan reformasi dan mengatakan pemilihan akan diadakan pada Juli 2022, tergantung pada pandemi.
Partai oposisi dan UMNO menolak tawaran tersebut.
16 Agustus
Muhyiddin mengajukan pengunduran dirinya.
Raja yang memintanya untuk tetap sebagai perdana menteri sementara sampai perdana menteri baru dipilih.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Perdana Menteri Malaysia Mundur