Ditekan lagi oleh wartawan tentang keputusan AS untuk menarik pasukan dari Afghanistan, presiden mengatakan dia mendukung keputusannya.
"Saya tidak pernah berpandangan bahwa kita harus mengorbankan nyawa orang Amerika untuk mencoba mendirikan pemerintahan yang demokratis di Afghanistan," katanya.
Baca juga: Ledakan di Luar Bandara Kabul Tewaskan 60 Warga Afghanistan dan 13 Tentara AS
Baca juga: Sikap Negara-negara Terhadap Pengungsi Afghanistan: Pakistan Tutup Perbatasan, Turki Bangun Tembok
Sebelumnya pada hari itu Jenderal AS Kenneth F. McKenzie mengatakan diyakini salah satu teroris sedang menjalani pemeriksaan oleh pejabat AS untuk memasuki bandara - ketika penyerang itu meledakkan perangkatnya.
Berbicara saat briefing Pentagon, komandan militer AS mengkonfirmasi serangan itu dilakukan oleh dua pembom bunuh diri yang diyakini sebagai anggota IS.
"Hari ini adalah hari yang berat," kata Jenderal McKenzie kepada media dalam sambutan pembukaannya.
"Orang-orang bersenjata terus menembaki pasukan AS dan kerumunan orang yang telah berkumpul di bandara selama seminggu terakhir - putus asa untuk melarikan diri dari negara itu."
Militer AS mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan Taliban untuk mencegah serangan lebih lanjut.
Sementara seorang juru bicara Taliban mengatakan "kehadiran pasukan asing" lah yang telah mendorong serangan semacam itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan