News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksin Moderna Tercemar di Jepang Dipastikan Serpihan Karet dari Sumbat Penutup Botol

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Dalam arsip foto yang diambil pada 29 Juni 2021, seorang petugas medis memegang botol vaksin Moderna Covid-19 di Quimper, Prancis barat. Pengawas obat-obatan Eropa pada 23 Juli 2021, telah menyetujui penggunaan vaksin anti-coronavirus Moderna untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun, menjadikannya vaksin kedua bagi remaja untuk digunakan di benua itu.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Vaksin Moderna yang tercemar dipastikan serpihan sumbat karet yang masuk ke dalam botol vaksin tersebut.

"Sangat mungkin bahwa puing-puing dari sumbat karet wadah tercampur selama proses pembuatan sebagai hasil penyelidikan oleh pemasok Takeda Pharmaceutical Company Limited," ungkap seorang pejabat kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Senin ini (30/8/2021).

Di lokasi inokulasi di prefektur Gunma, ditemukan zat asing berwarna hitam dalam wadah vaksin yang tidak terpakai yang diproduksi oleh Moderna, yang berbeda dengan nomor lot yang ditangguhkan pemerintah Jepang.

Vaksin besutan Moderna itu dari pabrik di Spanyol, didistribusikan oleh Takeda  Pharmaceutical Company Limited  untuk Jepang, telah  ditunda penggunaannya sekitar 1,63 juta dosis pada tanggal 26 Agustus karena terkontaminasi zat asing.
 
"Saat ini, hubungan sebab akibat antara kasus kematian ini dan vaksinasi yang dibuat oleh Moderna belum dikonfirmasi, tetapi kami akan melakukan penyelidikan formal tentang adanya hubungan sebab akibat di masa depan. Saya pikir itu penting." ungkap pihak Takeda tanggal 28 Agustus lalu.

Dua orang yang meninggal kali ini telah divaksinasi dengan vaksin nomor lot "3007343", yang tidak digunakan lagi saat ini.

Menurut Menteri Kesehatan Jepang Tamura Minggu (29/8/2021) dua orang yang meninggal di vaksinasi Moderna tidak menggunakan vaksin yang tercemar itu, tetapi sisa vaksin yang tidak digunakan.

"Kali ini yang meninggal bukan karena yang tercampur zat asing, tapi sisa vaksin yang tidak digunakan, dan hubungan sebab akibat masih belum diketahui," ungkap Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Norihisa Tamura, Minggu (9/8/2021) di NHK TV dalam acara Debat Minggu.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, "tidak ada masalah dengan keamanan vaksin dengan nomor lot yang tercemar karena telah disingkirkan, dan tidak perlu menunda vaksinasi."

Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini