TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Presiden Amerika Serikat akan berlangsung pada 5 November 2024.
Dua kandidat utama, Kamala Harris dan Donald Trump, akan memperebutkan kursi kepresidenan.
Partisipasi perempuan dalam pemilihan presiden AS lebih sedikit daripada laki-laki.
Sejauh ini, Amerika Serikat belum pernah dipimpin oleh seorang presiden wanita.
Jika Harris memenangkan pilpres kali ini, ia akan menjadi Presiden wanita pertama dalam sejarah Amerika Serikat.
Meskipun ada beberapa wanita yang pernah berusaha menjadi presiden atau wakil presiden AS, kebanyakan dari mereka berasal dari partai kecil atau tidak mampu menarik perhatian publik, yang pada akhirnya membatasi peluang mereka dalam pemilihan presiden.
Perempuan Pelopor dalam Politik AS: Dari Victoria Woodhull hingga Hillary Clinton
Mengutip Anadolu Agency, Hillary Clinton nyaris menjadi presiden pertama AS pada pemilu 2016.
Dengan mayoritas suara dalam pemilihan pendahuluan, Clinton secara resmi dicalonkan oleh Partai Demokrat.
Meskipun Clinton memenangkan suara terbanyak pada tahun 2016 dengan sekitar 2,9 juta suara lebih banyak, ia kalah dari kandidat Republik, Donald Trump, di Electoral College, yang secara resmi menjadikan Trump sebagai presiden.
Selain Hillary Clinton, ada 3 wanita lagi yang sempat memasuki pertempuran pemilihan presiden, meskipun pada akhirnya gagal.
Pada tahun 1872, Victoria Woodhull, yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, diakui sebagai wanita pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden AS.
Baca juga: Donald Trump vs Kamala Harris: Siapa Capres yang Paling Zionis atau Pro-Israel?
Pada tahun 1964, Margaret Chase Smith, yang bekerja memperjuangkan hak-hak perempuan, pendidikan, dan perawatan kesehatan, menjadi wanita pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden AS dari Partai Republik.
Pada tahun 1972, Shirley Chisholm, yang terpilih menjadi anggota Kongres, mengukir sejarah dalam pemilihan presiden sebagai wanita kulit hitam pertama yang mencalonkan diri sebagai kandidat Demokrat.
Di samping keempat nama itu, Geraldine Ferraro menjadi terkenal sebagai wanita pertama yang dicalonkan sebagai wakil presiden oleh partai politik besar, mewakili Demokrat pada pemilu AS 1984.