TRIBUNNEWS.COM - Taliban akan mengumumkan pemerintahan pada Jumat (3/9/2021) dengan rezim baru di bawah pengawasan internasional yang ketat.
Pemimpin Tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada dikabarkan bakal menjadi otoritas tertinggi Afghanistan, di mana presiden atau perdana menteri akan menjalankan negara di bawah otoritasnya.
Sebelumnya Taliban menyatakan akan membentuk pemerintahan sementara yang mencakup para pemimpin semua etnis dan latar belakang suku di negara itu.
Namun kelompok perlawanan di lembah pegunungan Panjshir menolak tawaran Taliban untuk bergabung dalam pemerintahan.
Dari Lembah Panjshir, Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) bersumpah untuk melawan Taliban. Meski wilayahnya terpencil namun menjulang tinggi, Panjshir dan kelompok perlawanan ini akan menjadi batu sandungan bagi Taliban dalam menguasai Afghanistan secara utuh.
Baca juga: Taliban Kepung Pejuang Perlawanan Afghanistan di Panjshir, Ajak Rundingkan Perdamaian
Baca juga: Satu-satunya Provinsi Belum Takluk, Taliban Incar Pemimpin Perlawanan di Panjshir, Ahmad Massoud
Bagaimana NRF bisa menjadi duri dalam daging bagi Pemerintahan Taliban nantinya? Berikut fakta-faktanya dirangkum Tribunnews.com:
1. Ahmad Shah Massoud, Sang Singa Panjshir
Panjshir menjadi melegenda di antaranya karena faktor Ahmad Shah Massoud.
Ia adalah ayah dari Ahmad Massoud yang kini memimpin kelompok perlawanan.
Ahmad Shah Massoud menjadi pejuang Panjshir yang hampir menjadi mitos, dengan julukan Singa Panjshir.
Baca juga: Taliban Umumkan Pemerintahan Afghanistan Hari Kamis, Kelompok Panjshir Menolak Gabung
Baca juga: Taliban Menyerang Kelompok Perlawanan di Lembah Panjshir Setelah Perundingan Gagal
Ia menggunakan aliansi Utaranya termasuk sesama Tajik serta pejuang dari kelompok etnis lain, sesuai dengan visinya tentang Afghanistan multi-etnis yang independen di bawah bentuk pemerintahan Islam yang moderat.
Namun dalam perang internal di awal 1990-an, Taliban justru merebut kekuasaan di tahun 1996.
Selama lima tahun pemerintahan Taliban, pasukannya terbatas di Panjshir dan daerah terpencil lainnya di timur laut Afghanistan.
Ahmad Shah Massoud tewas dalam bom bunuh diri dua hari sebelum serangan teroris pada 11 September 2001.