Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu penduduk selatan Danau Tahoe, California, Amerika Serikat, berharap akhir pekan ini mereka dapat kembali ke rumah.
Mereka mengungsi lantaran kebakaran hutan yang terjadi sejak Sabtu (14/8/2021) hingga saat ini.
Puluhan petugas pemadam kebakaran turun tangan.
Dikutip dari abcnews.com, petugas pemadam kebakaran membuat kemajuan untuk mematikan kobaran api di kawasan penduduk sekitar Danau Tahoe.
Angin sepoi-sepoi dan kelembaban udara yang tinggi pada Sabtu (4/9/2021) hari ini dapat mengurangi penyebaran kobaran api.
Baca juga: Salurkan Bantuan, Gus Jazil Minta Anies-Risma Perhatikan Korban Kebakaran di Kemayoran
Petugas pemadam kebakaran dengan cepat memanfaatkan momen tersebut.
Mereka memotong jalur api di sekitar Caldor Fire.
Penanganan bencana itu dilengkapi buldoser lengkap dengan baling-baling raksasa, kru yang dipersenjatai sekop, serta armada pesawat yang menjatuhkan galon air.
Ribuan galon air tersebut dapat menghambat laju api hingga beberapa ribu hektar.
Jumlah itu adalah bagian kecil penyebaran api sejak Agustus 2021 lalu dan termasuk dalam peningkatan kecil selam dua minggu terakhir.
"Semua akan menjadi lebih baik untuk kami," kata Dean Gould, supervisor di U.S Forest Service.
Sementara itu, bagian timur laut dari kebakaran besar Sierra Nevada masih dalam jarak beberapa mil dari kawasan selatan Danau Tahoe dan Nevada.
Namun, petugas pemadam kebakaran mengatakan tidak dapat membuat kemajuan signifikan dalam beberapa hari ke depan di wilayah tersebut.
Sebuah peta yang ditampilkan ada briefing Jumat (3/9/2021) malam menunjukkan sebagian besar kebakaran mencapai luas 333 mil persegi (862 kilometer persegi).
Baca juga: Pasutri Jadi Korban Tewas Kebakaran di Beurawe Aceh, Ditemukan di Lokasi Terpisah
Sekira sepertiga dari kawasan yang terbakar tersebut mampu diredakan oleh pemadam kebakaran.
Pihak berwenang lantas memperbolehkan lebih banyak pengungsi untuk kembali ke rumah mereka di sisi barat dan utara wilayah kebakaran pada Jumat (3/9/2021) sore.
Namun, bagi pengungsi kawasan selatan Danau Tahoe belum diperbolehkan melintasi garis negara bagian Nevada di Douglass County, Nevada.
"Semua tergantung dari kondisi api di lokasi," kata Jake Cagle, kepala pemadam kebakaran.
"Untuk sekarang, semua nampak baik-baik saja, kita akan segera memadam semua wilayah," lanjutnya.
Area resor setempat dapat menampung 100 ribu orang pada akhir pekan ini untuk menjadi lokasi pengungsian.
Dampak Terhadap Sektor Ekonomi
Kebakaran hutan memberikan dampak besar terhadap ekonomi yang bergantung pada pariwisata.
Padahal sektor tersebut hampir pulih setelah sepanjang musim panas 2021 selama pandemi.
"Sektor pariwisata adalah keuntungan besar bagi bisnis lokal dan pekerja setempat," kata Devin Middlebrook, Wali Kota selatan Danau Tahoe.
"Mereka mengandalkan penghasilan tetap agar mampu membayar sewa dan membeli makanan," lanjutnya.
Dia mengatakan penutupan sektor pariwisata merugikan kota.
Sebagian besar pendapatan masyarakat berasal dari sektor tersebut.
Mereka menggunakan pendapatan itu untuk membayar layanan pemadam kebakaran, polisi setempat, dan pemeliharaan jalan.
Ancaman Kebakaran Hutan
Proses pemadaman api di kawasan Danau Tahoe tidak terlepas dari kondisi cuaca seperti angin yang menghantam ngarai di kawasan itu.
Api masih menjadi ancaman bagi lebih dari 30 ribu rumah, bisnis, dan bangunan lain seperti kabin dan resor ski.
Kebakaran hutan pada 2021 ini membakar sedikitnya 1.500 rumah.
Bencana itu juga menghancurkan beberapa dusun di pegunungan.
Baca juga: Aliran Listrik Dipadamkan, Lokasi Kebakaran di Kemayoran Gempol Gelap Gulita
Api dari kebakaran hutan dapat membakar sekira 65 mil (105 kilometer) di kawasan utara Caldor Fire.
Kebakaran hutan yang disebut kebakaran Dixie tersebut merupakan bencana kebakaran terbesar kedua dalam sejarah California.
Luas wilayah sekira 1.380 mil persegi (3.574 kilometer persegi).
California mengalami kebakaran hutan yang semakin besar dan mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Perubahan iklim meningkatkan temperatur wilayah menjadi lebih hangat dan kering dalam 30 tahun terakhir.
Para ilmuwan mengatakan cuaca akan lebih ekstrim, sehingga kebakaran hutan menjadi lebih sering, merusak, dan tertuga.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan pada bencana kebakaran hutan ini.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)