"Sejauh mana Muhyiddin dapat merekomendasikan pada Ismail Sabri untuk memperbaiki kebijakan penanganan pandemi yang berlaku."
"Kebijakan dalam masa Muhyiddin yang tidak efektif dalam menangani pandemi," tambahnya.
Anggota parlemen, Kulim Bandar Baharu, juga mempertanyakan Ismail Sabri tentang penunjukkan yang menurutnya dapat membahayakan pemerintahan saat ini.
"Sampai kapan rakyat dan negara menjadi korban kepentingan publik?" tanya Kulim.
Sebelumnya, Kepala Sekretaris Pemerintahan, Mohd Zuki, telah memutuskan penunjukkan serupa menteri pada Rabu (1/9/2021).
Lalu, Mohd Zuki mengajukannya ke Yang di-Pertuan Agong saat itu.
Dia mengatakan pemerintah yakin dengan kemampuan Muhyiddin untuk mempelopori inisiatif untuk memperbaiki Malaysia setelah dampak parah dari pandemi COVID-19 sejak 2020.
Kasus COVID-19 di Malaysia Meningkat
Malaysia melaporkan 19.057 kasus COVID-19 baru pada Sabtu (4/9/2021) hari ini.
Beban kasus kumulatif menjadi lebih dari 1,8 juta.
Ada lebih dari 17.500 kematian COVID-19 di Malaysia.
Meningkatnya kasus positif di Malaysia membutuhkan penanganan yang serius.
Dikutip dari kompas.com, kasus COVID-19 di Malaysia menyebabkan beberapa rumah sakit hampir penuh pada awal September 2021.
Negara bagian Selangor adalah daerah dengan kasus positif harian sebanyak 2.073 kasus. Serawak sebanyak 2.992 kasus, Kedah sebanyak 2.455 kasus, Sabah sebanyak 2.329 kasus, dan Johor sebanyak 2.145 kasus.
Dalam dua hari terakhir, tingkat hunian rumah sakit terutama ruang ICU mencapai 90%.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait Malaysia