News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Ahmad Massoud Turuti Usul Ulama Agar Berunding, Dengan Syarat Taliban Setop Menyerang Panjshir

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Massoud, pemimpin Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) Panjshir, Afghanistan

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin kelompok oposisi Afghanistan di Lembah Panjshir, utara Kabul, mengatakan ia menerima baik usulan para ulama bagi perundingan damai.

Ahmad Massoud, Pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), mengumumkan sikapnya di halaman Facebook kelompok itu pada hari Minggu (5/9/2021).

Sebelumnya, pasukan Taliban mengatakan mereka telah berjuang untuk memasuki ibu kota provinsi Panjshir setelah mengamankan distrik-distrik di sekitarnya.

Taliban menguasai seluruh Afghanistan tiga minggu lalu, mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus setelah pemerintah yang didukung Barat jatuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.

"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Massoud dalam posting Facebook, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Pejuang Panjshir Menjadi Batu Sandungan Pemerintahan Taliban, Ini Fakta-Faktanya

Baca juga: Taliban Umumkan Pemerintahan Afghanistan Hari Kamis, Kelompok Panjshir Menolak Gabung

“Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat bahwa Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab,” katanya. Ia merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga Baghlan.

Menurutnya, sebuah pertemuan besar yang melibatkan semua pihak dengan majelis ulama kemudian bisa diadakan.

Sebelumnya, media Afghanistan melaporkan bahwa ulama telah meminta Taliban untuk menerima penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri pertempuran di Panjshir.

Sejauh ini tidak ada tanggapan segera dari Taliban.

Juru Bicara NRF Fahim Dashti mengatakan pada hari Minggu (5/9/2021) bahwa bentrokan hebat sedang berlangsung di Lembah Panjshir.

Baca juga: Taliban Kepung Pejuang Perlawanan Afghanistan di Panjshir, Ajak Rundingkan Perdamaian

Baca juga: Satu-satunya Provinsi Belum Takluk, Taliban Incar Pemimpin Perlawanan di Panjshir, Ahmad Massoud

Menurut NRF, mereka mengepung ribuan teroris di Khawak Pass dan Taliban meninggalkan kendaraan dan peralatan di daerah Dashte Rewak.

Charles Stratford dari Al Jazeera yang melaporkan dari ibukota, Kabul, mengutip sumber di lapangan yang mengatakan ratusan pejuang Taliban telah ditawan pada hari Minggu.

“Sumber di lembah mengatakan NRF mengklaim telah menangkap sekitar 1.500 Taliban. Rupanya, para pejuang ini dikepung,” kata Stratford.

“Ada kekhawatiran yang berkembang tentang sekitar 150.000 – 200.000 orang di dalam lembah. Semua komunikasi terputus. Kami juga tahu bahwa Taliban juga telah memutus aliran listrik, jadi sangat sulit untuk mendapatkan verifikasi independen tentang apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.

Namun, Juru Bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan bahwa pasukan mereka telah berjuang masuk ke ibukota provinsi, Bazarak, dan telah merebut sejumlah besar senjata dan amunisi.

Baca juga: Siapa Pejuang Perlawanan Panjshir? Dipimpin Ahmad Massoud, Menolak Menyerah Meski Dikepung Taliban

Baca juga: Taliban dan Kelompok Oposisi Bertempur di Lembah Panjshir, Keduanya Saling Klaim

Karimi mengatakan di Twitter pasukan oposisi telah menderita banyak korban.

Massoud, yang memimpin pasukan yang terdiri dari sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta pejuang milisi lokal, menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban sebelum pertempuran pecah sekitar seminggu yang lalu.

Beberapa upaya pembicaraan diadakan tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan mereka.

Lembah Terjal

Panjshir, sebuah lembah terjal di pegunungan utara Kabul yang masih dipenuhi reruntuhan tank Soviet yang dihancurkan selama perang panjang pada 1980, terbukti sangat sulit diatasi di masa lalu.

Di bawah mendiang ayah Massoud, Ahmad Shah Massoud, wilayah tersebut telah lama menolak kontrol oleh tentara Soviet yang melakukan invasi dan oleh pemerintahan Taliban 1996-2001.

Baca juga: Taliban dan Kelompok Oposisi Bertempur di Lembah Panjshir, Keduanya Saling Klaim

Tetapi upaya itu dibantu oleh rute pasokan yang mengarah ke utara ke perbatasan, yang ditutup oleh kemenangan besar Taliban bulan lalu.

Pertempuran Panjshir telah menjadi contoh paling menonjol dari perlawanan terhadap Taliban. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini