Gerakan pendukung pengendalian senjata pun secara cepat menggunakan aksi pembantaian itu sebagai contoh lain terkait perlunya Undang-undang (UU) senjata api yang lebih ketat.
Sementara yang lain menyarankan agar pelaku tidak dihukum mati oleh penegak hukum karena ia merupakan ras 'kulit putih'.
Namun Judd memiliki pendapat lain setelah melihat kasus ini.
"Tingkat kejahatan kami di daerah ini berada pada level terendah selama 49 tahun terakhir, tetapi saat anda mendapatkan pekerjaan gila seperti ini, data statistik tidak ada bedanya. Maksud saya, semua tidak ada artinya saat muncul orang yang menggunakan obat bius, sabu, dan ia datang ke sini hanya untuk bermain tembak menembak," pungkas Judd.