Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Universitas Nihon, universitas swasta terbesar di Jepang itu digrebek tim khusus kejaksaan Jepang karena dicurigai adanya aliran dana yang tidak menentu sekitar bisnis universitas dalam pembangunan rumah sakit.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo telah menduga bahwa seorang pejabat universitas telah menyebabkan kerugian pada universitas atas kontrak yang berkaitan dengan pembangunan rumah sakit yang terkait dengan Universitas Nihon dan tim khusus menggeledah markas besar universitas serta cabang kantornya di Setagaya dan meluncurkan penyelidikan paksa.
Departemen Investigasi Khusus diharapkan dapat mengklarifikasi situasi aktual mengenai aliran dana yang tidak menentu seputar bisnis universitas terbesar di Jepang itu.
Lokasi yang digrebek oleh tim khusus kejaksaan di:
Markas Besar Universitas Nihon di Chiyoda-ku, Tokyo
Perusahaan afiliasi dari universitas di Setagaya-ku, Tokyo, sebagai bagian dari "Divisi Universitas Nihon".
Menurut orang-orang yang bersangkutan, Kantor Kejaksaan Distrik Tokyo menduga bahwa pejabat universitas telah menyebabkan kerugian pada universitas atas kontrak yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi rumah sakit Universitas Nihon sehingga dimulailah penyelidikan paksa.
Menurut situs web Universitas Nihon, ada 17 fakultas di universitas, dan jumlah siswa yang terdaftar lebih dari 73.000, yang merupakan terbesar di Jepang, dan universitas juga mengoperasikan 4 rumah sakit yang terhubung dengan sekolah kedokteran dan departemen kedokteran gigi.
Divisi Universitas Nihon adalah perusahaan afiliasi yang didirikan 11 tahun lalu dengan investasi universitas.
Divisi ini menangani pengadaan barang dan pengelolaan bersama serta pengoperasian fasilitas terkait, dan menurut biro kredit swasta, penjualan tahun lalu mencapai 6,8 miliar yen.
Departemen Investigasi Khusus diharapkan dapat menganalisis materi yang disita dalam pencarian dan mengklarifikasi situasi sebenarnya mengenai aliran dana yang tidak pasti seputar bisnis universitas terbesar di Jepang itu.