News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Aturan Baru Pelajar Wanita Afghanistan, Taliban: Kelas Dipisah, Guru Pria Mengajar dari Balik Tirai

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa bercadar memegang bendera Taliban saat mereka mendengarkan pembicara wanita sebelum rapat umum pro-Taliban di Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul pada 11 September 2021.

Beberapa wanita dilaporkan dipukuli sebelum aksi protes dibubarkan.

Organisasi berita lokal, Etilaatroz, mengatakan beberapa wartawannya ditahan dan dipukuli karena meliput aksi tersebut.

Taliban sebelumnya memperingatkan aksi semacam itu adalah hal ilegal.

Mereka mengatakan pengunjuk rasa membutuhkan izin dan tidak boleh menggunakan apa yang disebutnya sebagai bahasa kasar.

Dalam sebuah wawancara di TOLO News yang dikutip AlJazeera, juru bicara Taliban, Syed Zekrullah Hashmi, mengatakan wanita harus melahirkan dan membesarkan anak-anak.

Sementara Taliban tidak mengesampingkan partisipasi wanita dalam pemerintahan, ia justru berkata, "Tidak perlu ada wanita di kabinet."

Taliban yang menganut interpretasi Islam yang ketat dan berbeda, melarang musik dan seni selama masa kekuasaannnya sebelumnya.

Namun kali ini, televisi diizinkan dan saluran berita masih menampilkan presenter wanita.

Tetapi, pesan Taliban tidak menentu.

Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini