Nomura menggunakan jas hitam dan kemeja putih.
Dia memiliki rambut pendek bercampur dengan rambut putih dan memiliki alat bantu dengar di telinga kirinya.
Sempat dikonfirmasi hakim, "Kamu dengar saya," Dijawab Nomura, "Dengar, ya tidak apa-apa."
Pada tanggal 27 Agustus, Pengadilan Distrik Fukuoka mengeluarkan perintah larangan kunjungan terhadap kedua bos Kudokai yang tidak biasa.
Pernyataan di pengadilan memiliki pengaruh yang cukup besar.
Menurut pengacara pembela yang ditemui pada malam penghakiman, terdakwa Nomura tidak kecewa dan bersedia mengajukan banding ke pengadilan banding, dengan mengatakan, "Saya akan melakukan yang terbaik."
Belum bisa dipastikan kapan sidang banding akan dimulai, namun Nomura yang mengaku sama sekali tidak bersalah, diperkirakan akan menggugat sampai Mahkamah Agung, dan diperkirakan akan memakan waktu lama untuk penyelesaian kasus tersebut, sebagai satu cara memperpanjang waktu hukuman matinya.
Di tingkat pengadilan tinggi maupun mahkamah agung hukuman mati Nomura menurut berbagai sumber Tribunnews.com, tidak akan berubah.
"Pada akhirnya Nomura akan dijatuhi hukuman mati nantinya karena tuntutan kesalahan cukup berat pembunuhan terhadap 4 orang," ujar sumber Tribun.
Satoru Nomura, presiden Kudokai, didakwa dengan pembunuhan dan pelanggaran hukum kejahatan terorganisir (usaha pembunuhan sistematis) dalam empat kasus serangan sipil yang diduga melibatkan Boryokudan Kudokai yang disebut sebagai Kelompok Khusus Bahaya Tertentu.
Pengadilan Distrik Fukuoka menjatuhkan hukuman mati, dengan mengatakan bahwa dia "terlibat sebagai dalang dan tanggung jawabnya benar-benar serius."
Baca juga: Mayat Eksekutif Yakuza Jepang Ditemukan di Pinggir Rel Kereta Api
Ini adalah pertama kalinya hukuman mati diterapkan pada puncak gangster yang ditunjuk.
Tidak ada bukti langsung dan pembela mengaku tidak bersalah sepenuhnya, tetapi putusan memutuskan bahwa bukti tidak langsung dapat digunakan untuk menemukan keterlibatan dalam keempat kasus tersebut.
Ketua No. 2 Fumio Taue dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.