Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Jepang menerbitkan peringatan kepada warganya untuk mewaspadai ancaman serangan teror di Indonesia dan lima negara Asia Tenggara lainnya.
Menanggapi peringatan Kementerian Luar Negeri Jepang ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memaklumi kekhawatiran otoritas negeri sakura.
Namun Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan pemerintah Indonesia selama ini dan sampai sekarang terus melakukan pencegahan terorisme, penegakan hukum dan kerjasama internasional, sebagaimana mandat UU Nomor 5 Tahun 2018.
"Kami memaklumi kekhawatiran Jepang. Namun perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia selama ini telah melakukan pencegahan terorisme, penegakan hukum, dan kerja sama intenasional," terang Boy Rafli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Jepang Klarifikasi soal Warning Ancaman Bom Bunuh Diri di ASEAN, Indonesia Tidak Termasuk
BNPT turut mengimbau adanya peningkatan kewaspadaan bersama terhadap seluruh ancaman aksi teror kapanpun dan di manapun.
"Perlunya kewaspadaan bersama, karena jaringan terorisme terus berupaya untuk melaksanakan aksinya di ruang publik," jelas dia.
Baca juga: Densus 88 Jawab Peringatan Jepang Soal Ancaman Aksi Teror di Indonesia
Boy Rafli menyatakan BNPT juga selama ini telah menjalin kerjasama dengan entitas internasional baik negara sahabat maupun organisasi kawasan dan internasional. Hal ini dilakukan demi melindungi Indonesia dari ancaman terorisme global.
Pencegahan melalui penegakan hukum alias preventive justice juga telah dilakukan BNPT. Sejak bulan Januari - September 2021, sudah 320 orang lebih yang ditindak oleh Densus 88. Secara kuantitas, aksi teror di Indonesia dinilai mulai berkurang.
"Melalui upaya ini, artinya BNPT melakukan penanggulangan dari hulu ke hilir," tegas dia.
Sebagai informasi, Pemerintah Jepang menerbitkan peringatan kepada warganya untuk waspada akan ancaman serangan teror di Indonesia dan lima negara Asia Tenggara lainnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan, meminta warganya agar menjauhi tempat ibadah dan kerumunan.
Berdasarkan informasi yang diterima Tokyo, terdapat peningkatan risiko ancaman aksi teror, seperti bom bunuh diri.
Selain Indonesia, Jepang juga memeringatkan warganya yang tinggal di Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.
Dalam peringatan tersebut, Tokyo mengimbau warganya untuk terus memerhatikan informasi lokal dan berhati-hati.
Namun, mereka tidak memberikan detil mengenai waktu ancamannya. Mereka juga menolak menjabarkan apakah sudah membagikan informasinya ke negara lain.
Pemerintah Jepang hanya menerangkan peringatan tersebut hanya dibagikan ke kedutaan besar negara yang menjadi sorotan.