Pembatalan juga terjadi atas acara di atas gregat Prancis di kota Pelabuhan Maryland, Baltimore. Para perwira Angkatan luar Prancis dilaporkan pulang ke Paris.
Baca juga: Indonesia dan Australia Teken MoU Soal Penanggulangan Terorisme Hingga Pengembangan Teknologi Siber
Dilansir dari Sputniknews, seorang pejabat mengatakan kepada New York Times (NYT) Kamis (16/9/2021) bahwa tidak mungkin mengadakan acara yang tadinya dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan aliansi Prancis-AS, sementara Paris merasa dikhianati.
Dilaporkan NYT, sejumlah pejabat Prancis mencoba membicarakan masalah ini dengan Menlu AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, tetapi selalu gagal.
Sementara seorang pejabat AS mengatakan bahwa orang dalam Presiden AS Joe Biden menutup-nutupi pakta ini, karena mereka tahu bahwa Prancis akan memprotesnya.
Disebutkan bahwa orang dalam Gedung Putih lebih menyerahkan kepada Australia untuk memberi tahu Prancis.
Inggris menanggapi kekecewaan Prancis. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa Australia yang memutuskan untuk membuat perubahan.
Baca juga: RI – Australia Harap Afghanistan Tak Dijadikan Ladang Teroris
“Kami tidak menawarinya, tetapi sebagai sekutu dekat, kami akan mempertimbangkannya ketika Australia mendatangi kami. Saya mengerti Prancis sangat kecewa akan hal ini,” kata Wallace. (Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/Hasanah Samhudi)