Kono didukung oleh reformis populer lainnya dan dipandang sebagai saingan pendukung mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang beraliran konservatif.
2. FUMIO KISHIDA (64)
Mantan menteri luar negeri Fumio Kishida pernah dipandang sebagai seorang moderat yang bimbang.
Namun, akhir-akhir ini, dia telah beralih ke keamanan dan diplomatik saat mencari dukungan dari konservatif berpengaruh seperti Abe.
Kishida menyerukan peningkatan lebih lanjut dari kemampuan dan anggaran pertahanan Jepang.
Ia juga berjanji untuk melawan China dalam ketegangan di Selat Taiwan dan tindakan keras Beijing terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong.
Di bidang ekonomi, Kishida menyerukan pertumbuhan "kapitalisme baru" dan distribusi untuk mempersempit kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin yang diperburuk oleh pandemi.
Ia berjanji untuk mempromosikan teknologi energi bersih untuk mengubah langkah-langkah perubahan iklim menjadi pertumbuhan serta mengusulkan paket pemulihan ekonomi yang besar dan kuat.
3. SEIKO NODA (61)
Noda pernah menjabat sebagai menteri pos, urusan dalam negeri dan kesetaraan gender.
Ia telah lama berusaha mengatasi penurunan angka kelahiran di negara itu.
Ia melahirkan anak pertamanya pada usia 50 tahun setelah perawatan kesuburan.
Noda mendukung pernikahan sesama jenis dan penerimaan keragaman seksual, serta perubahan hukum untuk memungkinkan nama keluarga terpisah untuk pasangan menikah.
Ia juga telah mengkampanyekan sistem kuota untuk meningkatkan jumlah anggota parlemen perempuan.