News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Peneliti Kamboja Pelajari Kelelawar Untuk Melacak Asal-Usul Covid-19

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua peneliti dari Institut Virologi Wuhan tengah melakukan penelitian. Laboratorium tersebut disebut meneliti kelelawar dari goa yang diduga merupakan asal patogen virus corona.

"Kalau kita coba dekat-dekat dengan satwa liar, kemungkinan virus dibawa oleh satwa liar lebih besar dari biasanya. Kemungkinan virus bertransformasi hingga menginfeksi manusia juga lebih besar," katanya.

Baca juga: Lab Wuhan Dilaporkan Memiliki Kandang Ternak Kelelawar untuk Percobaan Virus, Dibuat sebelum Pandemi

Baca juga: Peneliti Temukan Virus Serupa Covid-19 pada Kelelawar, Bukti Corona Tak Bocor dari Laboratorium

Julia Guillebaud, peneliti rekayasa di unit virologi IPC, mengatakan proyek yang didanai Prancis juga bertujuan untuk melihat bagaimana perdagangan satwa liar dapat berperan.

“(Proyek) bertujuan memberikan pengetahuan baru tentang rantai perdagangan daging liar di Kamboja, mendokumentasikan keragaman betacoronavirus yang beredar melalui rantai ini, dan mengembangkan sistem deteksi dini yang fleksibel dan terintegrasi dari peristiwa penyebaran virus," kata Gillebaud.

Presiden AS Joe Biden mendapatkan laporan yang belum bisa memastikan asal-usul Covid-19.

Sebelumnya, Biden memberi waktu 90 hari kepada intelijen AS untuk memastikan apakah virus Corona berasal dari kelelawar atau bocor dari laboratorium.

Setelah mendapat laporan itu akhir Agustus lalu, Biden mengatakan China tetap menahan informasi penting tentang asal-usul Covid-19.

Baca juga: Badan Intelijen AS Dilaporkan Meretas Server Cloud Terkait Sampel Virus Laboratorium Wuhan

Baca juga: Ilmuwan China Bantah Teori Covid-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat China (RRC), namun sejak awal, pejabat pemerintah di China telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," kata Biden.

"Sampai hari ini, RRC terus menolak seruan untuk transparansi dan menahan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Beijing telah menolak seruan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk penyelidikan baru tentang asal-usul Covid-19, setelah kunjungan Januari lalu.

Dalam sebuah pernyataan Jumat lalu, Kedutaan Besar China di Washington mengecam temuan komunitas intelijen AS, membela penanganan pandemi dan penyelidikan WHO.

"Laporan oleh komunitas intelijen AS menunjukkan bahwa AS bertekad untuk mengambil jalan manipulasi politik yang salah," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Intelijen AS: Staf Lab Wuhan Dirawat di RS dengan Gejala Mirip Covid-19 Sebelum Wabah Dikonfirmasi

"Laporan oleh komunitas intelijen didasarkan pada praduga bersalah di pihak China, dan itu hanya untuk mengkambinghitamkan China,” sebutnya. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini