News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Strategi Indonesia agar Australia Hentikan Pembangunan Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi kapal selam nuklir Kazan mulai bergabung ke Armada Utara Rusia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Australia berdasarkan Pakta Pertahanan AUKUS akan membangun kapal selam bertenaga nuklir. 

Meski hal tersebut merupakan kedaulatan Australia namun rencana tersebut patut ditentang oleh Indonesia.

Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitss Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana kepada Tribunnews.com, Selasa (21/9/2021).

"Indonesia yang memiliki politik luar negeri yang bebas aktif dapat berperan agar rencana Australia tersebut tidak dilanjutkan," ujar Hikmahanto.

Baca juga: Konflik LCS: Kapal Perang China Masuki Laut Natuna & Australia akan Bangun 8 Kapal Selam Nuklir

Paling tidak, menurut dia, ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh Indonesia. 

Pertama, Indonesia meminta kepada ASEAN untuk mengadakan sidang khusus yang intinya menentang rencana Australia.

Hasil sidang ini kemudian disuarakan. 

Kedua, Indonesia mendekati China karena China sebagai pesaing AS menentang rencana Australia tersebut.

Indonesia dalam isu ini memilki garis kebijakan yang sama dengan China. 

"Harapannya adalah AS akan khawatir bila Indonesia akan bersekutu dengan China dan karenanya akan menghentikan rencana Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir," jelasnya.

Langkah terakhir adalah Indonesia mendekati Prancis yang menentang keras rencana AS Inggris dan Australia tersebut. 

"Indonesia dapat mendorong agar Prancis membawa isu ini dalam sidang Dewan Keamanan PBB," ucapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan keberatan Indonesia terkait rencana membangun kapal selam bertenaga nuklir karena tiga alasan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini