"Akhirnya dia mengeluarkan pistol dari sakunya dan melepaskan tembakan fatal ke siswa berusia 20 tahun dari Idar-Oberstein," kata polisi.
Tersangka melarikan diri dengan berjalan kaki dan menyerahkan diri di kantor polisi keesokan paginya pada Minggu.
"Saya terkejut dengan pembunuhan mengerikan terhadap seorang pemuda, yang hanya meminta orang lain untuk mengikuti aturan umum, untuk mempertimbangkan dan menunjukkan solidaritas," cuit politisi Jerman, Annalena Baerbock mengomentari insiden ini.
"Saya sangat prihatin dengan radikalisasi Querdenker (gerakan skeptis pandemi Jerman)," tambahnya.
Polisi mengatakan, tersangka menggunakan senjata ilegal dalam penembakan itu.
Menurut penyelidikan, tidak ada indikasi bahwa korban dan pelaku saling kenal sebelum kejadian.
Wali kota Idar-Oberstein, Frank Frühauf mengaku kaget dan kecewa atas kejahatan tersebut.
"Ini adalah tindakan yang sangat tak terbayangkan dan mengerikan yang telah terjadi di sini di Idar-Oberstein," katanya.
Baca juga: VIRAL di TikTok Wanita Bagikan Tips Membahagiakan Pria, Berujung Kritik Pedas: Ketinggalan Zaman
Baca juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Angka Kesembuhan 5 Kali Lipat dari Kasus Positif
"Kejahatan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya."
"Akan butuh waktu untuk berdamai dengannya," ujar wali kota.
Querdenken (pemikiran lateral) bermula dari gerakan protes dari sekelompok orang yang menentang kebijakan lockdown terkait pandemi Covid-19 di Jerman.
Menurut Fox News, gerakan Querdenken mencakup orang-orang yang menentang masker dan vaksin, ahli teori konspirasi, dan beberapa ekstremis sayap kanan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)