Baca juga: Terpukul Pandemi, Thailand Masih Berharap Pada Kedatangan Turis Mancanegara
Abdul Jalil mengatakan tersangka juga dicari karena berbagai pelanggaran di Malaysia, termasuk intimidasi kriminal dan mencegah pegawai negeri melakukan tugasnya.
"Saat ini kami sedang berupaya membawa tersangka kembali ke Malaysia," tambahnya.
2. Terlibat Adu Argumen dengan Pihak Pro-Pemerintah di Telegram, Pemuda Autisme di Kamboja Ditahan
Seorang pemuda yang mengidap autisme harus ditahan karena komentarnya di aplikasi Telegram.
Pemuda tersebut bernama Kak Sovann Chhay dan berumur 16 tahun.
Sovann sudah mendekam di balik jeruji besi selama tiga bulan.
Penyebabnya adalah terkait balasan dari dirinya di sebuah grup pada aplikasi Telegram.
Dikutip dari BBC, hal tersebut berawal dari ejekan seorang pemuda yang pro-pemerintah di dalam grup tersebut terhadap ayah Sovann.
Baca juga: Para Peneliti di Kamboja Kumpulkan Sampel Kelelawar untuk Lacak Asal-Usul Covid-19
Baca juga: Peneliti Kamboja Pelajari Kelelawar Untuk Melacak Asal-Usul Covid-19
Dalam pesan suara tersebut, ayahnya dicap sebagai pengkhianat negara.
Bukti rekaman balasan dari Sovann pun diteruskan ke kepolisian berdasarkan keterangan dari pengacara pemuda yang belum diketahui namanya.
Sejam kemudian, sekitar 20 polisi mengepung rumah Sovann dengan beberapa personil membawa senapan api bertipe AK-47.
Bahkan penangkapan tersebut tanpa dibekali surat penangkapan.