News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menlu RI Retno Marsudi : 13 Ribu Senjata Nuklir Jadi Ancaman Keamanan Dunia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan terdapat 13.000 senjata nuklir di dunia yang menjadi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia.

Hal ini ia bahas saat mengikuti Rapat Pleno Tingkat Tinggi pada Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir di sidang PBB, New York.

“Hingga saat ini kita lihat masih terdapat 13.000 (tiga belas ribu) senjata nuklir yang menjadi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia,” kata Menlu pada konferensi pers, Rabu (29/9/2021).

Retno mengatakan harapan dunia untuk terbebas dari ancaman nuklir masih elusif.

Menurutnya dunia tidak akan pernah merasa aman sampai seluruh senjata tersebut dimusnahkan.

Pada pertemuan itu, Menlu menekan dua pesan utama, yaitu yang terkait Traktat Non-proliferasi dan pentingnya memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir.

Baca juga: Pemerintah Iran Tolak Ultimatum AS Soal Izin Inspeksi Nuklir IAEA

Retno berujar Traktat Non-proliferasi harus senantiasa ditegakkan, seluruh negara harus menjalankan komitmennya terhadap traktat ini.

Ia menegaskan perlombaan senjata nuklir dan power projection harus dihentikan agar tidak merusak integritas dan kredibilitas dari traktat non-proliferasi.

“Adanya kemungkinan senjata ini jatuh ke tangan non-state actors harus menjadi landasan atau alasan kuat bagi kita semua untuk mempercepat perlucutan senjata nuklir,” ujarnya.

Selain itu, memberlakukan Treaty for the Prohibition of Nuclear Weapons tahun ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting.

Traktat ini, diterangkan Retno, akan memberikan kerangka hukum untuk mendelegitimasi senjata nuklir.

“Saya tegaskan kalau dunia tidak akan mendapatkan manfaat dari keberadaan senjata nuklir,” kata Menlu.

“Pemusnahan senjata nuklir adalah satu-satunya cara untuk melindungi penghuni dan masa depan bumi ini,” lanjutnya.

Retno berujar Indonesia adalah koordinator Gerakan Non-Blok dan sebagai salah satu proponen utama dari adanya peringatan total elimination ini.

Upaya untuk mendorong isu nuclear disarmament ini sudah dilakukan sejak sebelum Covid-19.

“Kita berpandangan bahwa Covid-19 tidak boleh membiarkan masyarakat internasional kehilangan fokus pada isu yang amat penting ini,” kata Menlu.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini