Dari 62 kemenangan itu, 39 KO dan 23 dengan keputusan.
Dia memenangkan 12 gelar dunia dan merupakan satu-satunya petarung dalam sejarah yang memenangkan gelar di delapan kelas berat yang berbeda.
Terjun ke Dunia Politik
Akhir-akhir ini, Pacquaio memang sudah mengisyaratkan akan pensiun.
Keputusannya diduga karena petinju ini ingin terjun ke dunia politik dengan andil lebih besar.
Awal bulan ini, dia menerima pencalonan partai politiknya dan menyatakan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina dalam pemilihan Mei 2022.
Dia menuduh pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte memperburuk korupsi di Filipina, berjanji akan memerangi kemiskinan, dan mengancam hukuman penjara bagi politisi korup.
Pacquiao sebelumnya pernah menjadi sekutu paling setia Presiden Duterte.
Namun hubungan politik mereka memburuk setelah Pacquiao mengkritik hubungan persahabatan Duterte dengan China dan korupsi di pemerintahan.
Pacquiao memulai karir politiknya dengan gagal dalam pemilihan kongres pada 2007.
Ia memenangkan kursi di majelis rendah Kongres pada 2010, mewakili provinsi Sarangani selatan.
Anggota kongres dua periode itu kemudian terpilih untuk masa jabatan enam tahun di Senat pada 2016, dan siap untuk dipilih kembali pada 2022.
Baca juga: Mike Tyson Gatal Ingin Bertinju Lagi, Si Leher Beton Incar Lennox Lewis
Baca juga: Tim Tinju PON DKI Jakarta Bermaterikan 10 Petinju Incar Dua Medali Emas
Selama berkutat di dunia politik, Pacquiao kerap melontarkan ucapan kontroversial.
Dia menganjurkan hukuman mati kepada pedagang narkoba ilegal dan menyebut pelaku kejahatan yang dinyatakan bersalah harus dieksekusi regu tembak.
Petinju ini juga pernah mengatakan bahwa bahkan Yesus dijatuhi hukuman mati.
Dia juga menyatakan Duterte diurapi oleh Tuhan untuk mengakhiri ancaman narkoba di negara itu.
Pacquiao juga sempat menuai kritik dari kelompok hak-hak sipil setelah dia mengatakan bahwa anggota LGBT Filipina "lebih buruk dari binatang".
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)