Tetapi studi luas oleh kelompok penelitian dan jajak pendapat memperkirakan bahwa ada sekitar 216.000 korban.
Jumlahnya bisa naik lebih jauh menjadi 330.000 jika termasuk pelecehan oleh anggota awam.
"Anda adalah aib bagi kemanusiaan kami," kata François Devaux, yang mendirikan asosiasi korban La Parole Libérée, mengatakan kepada perwakilan gereja pada konverensi pers, Selasa (5/10/2021) kemarin.
"Di neraka ini telah terjadi kejahatan massal yang keji ... tetapi ada yang lebih buruk lagi, pengkhianatan kepercayaan, pengkhianatan moral, pengkhianatan terhadap anak-anak," kata Devaux, juga menuduh Gereja pengecut.
Investigasi hampir 2.500 halaman ini menemukan bahwa "sebagian besar" korban adalah anak laki-laki pra-remaja dari berbagai latar belakang sosial.
"Gereja Katolik, setelah lingkaran keluarga dan teman, adalah lingkungan yang memiliki prevalensi tertinggi kekerasan seksual," tulis laporan investigasi itu.
Baca juga: Besok, Kapolres Jakpus dan Sekretariat KPI Dipanggil Komnas HAM Soal Dugaan Pelecehan Seksual di KPI
Baca juga: Penyanyi R&B, R Kelly Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seksual dan Pemerasan
(Tribunnews.com/Maliana)