News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria di Norwegia Serang Warga dengan Busur dan Anak Panah, 5 Orang Tewas dan 2 Terluka

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak di lokasi penyelidikan di Kongsberg, Norwegia setelah seorang pria bersenjata anak panah dan busur membunuh sedikitnya lima orang sebelum ditangkap polisi pada 13 Oktober 2021.

Kronologi Kejadian

Media lokal Norwegia, NRK, mengatakan insiden berdarah ini bermula dari laporan yang masuk ke polisi di Kongsberg sekitar pukul 18.15 waktu setempat.

Dikatakan bahwa seorang pria sedang berjalan di sekitar pusat kota sambil menembakkan busur dan anak panah.

Seorang wanita yang menyaksikan serangan itu mengatakan kepada TV2, dia melihat seorang wanita berlindung.

Dia juga melihat ada seorang pria yang berdiri dengan panah di bahu dan busur di tangannya.

"Setelah itu, saya melihat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Salah satunya adalah seorang wanita yang memegang tangan seorang anak," katanya.

Sejumlah petugas kepolisian, helikopter, anjing pelacak, dan pasukan bersenjata langsung melakukan pengamanan di lokasi penyerangan.

Kepala Polisi Aas mengatakan, tersangka ditangkap sekitar 20 menit setelah terlibat konfrontasi dengan petugas.

Sebanyak delapan ambulans dan tiga ambulans udara dikirim ke TKP dan beberapa rumah sakit disiagakan untuk menerima korban.

Anak panah. (baltimore.cbslocal.com)

Baca juga: Pria Diduga ODGJ Serang Warga di Bandung Barat, 1 Tewas dan 2 Terluka, Pelaku Ditembak Polisi

Baca juga: PM Jepang Berjanji Akan Berjuang Dunia Tanpa Senjata Nuklir

Penembakan itu diduga dimulai di atau dekat sebuah toko Coop di pusat kota di mana ada beberapa korban, media Norwegia melaporkan.

Pasca-serangan ini, Direktorat Polisi Nasional Norwegia memerintahkan semua petugas kepolisian untuk membawa senjata api.

Polisi Norwegia biasanya tidak membawa senjata dalam tugas sehari-hari, tapi memiliki akses ke persenjataan dan senapan jika dibutuhkan.

"Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini belum ada indikasi adanya perubahan tingkat ancaman nasional," kata direktorat polisi dalam pernyataan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini