News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Astronaut China Tiba di Stasiun Luar Angkasa untuk Jalankan Misi Terpanjang

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-13, di atas roket pembawa Long March-2F, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi China barat laut, 16 Oktober , 2021. Sekitar 582 detik setelah peluncuran, Shenzhou-13 terpisah dari roket dan memasuki orbit yang ditentukan.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga astronaut China berhasil tiba di stasiun luar angkasa pada Sabtu (16/10/2021).

Tiga astronaut China yang juga dijuluki dengan sebutan taikonaut telah tiba di stasiun luar angkasa China untuk menjalankan misi terpanjangnya.

Ini akan menjadi misi luar angkasa terlama yakni selama enam bulan.

Dikutip dari Al Jazeera, ketiga taikonaut meluncur sekitar Sabtu tengah malam (16:00 GMT Jumat) dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi China barat laut.

Tim diperkirakan akan menghabiskan enam bulan di stasiun luar angkasa Tiangong.

Baca juga: Pria asal China yang Bunuh Mantan Istrinya saat Sedang Live Streaming Dijatuhi Hukuman Mati

Baca juga: Squid Game Tetap Populer di China meski Netflix Diblokir, Nonton Pakai VPN hingga Akses Situs Ilegal

Setelah peluncuran, Badan Antariksa Berawak China menyatakan bahwa telah sukses dan mengatakan anggota kru dalam kondisi baik.

Kantor berita Xinhua mengatakan kapal Shenzhou-13 yang membawa tiga astronaut kemudian berlabuh beberapa jam kemudian dengan pelabuhan radial stasiun luar angkasa.

Misi kali ini dua kali lebih lama dari yang sebelumnya, yakni 180 hari.

Mereka akan menyiapkan peralatan dan teknologi uji untuk konstruksi masa depan di stasiun Tiangong.

Komandan misi Zhai Zhigang, mantan pilot pesawat tempur yang melakukan perjalanan luar angkasa pertama di negara itu pada 2008, mengatakan bahwa tim akan melakukan perjalanan luar angkasa yang lebih kompleks daripada misi sebelumnya.

Tim astronot termasuk pilot militer Wang Yaping, yang merupakan wanita pertama yang mengunjungi stasiun luar angkasa.

Pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-13, di atas roket pembawa Long March-2F, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi China barat laut, 16 Oktober , 2021.

Sebelumnya, dia menjadi wanita kedua China di luar angkasa pada tahun 2013.

Anggota tim lainnya adalah pilot Tentara Pembebasan Rakyat Ye Guangfu.

Kru luar angkasa yang memecahkan rekor sebelumnya, melakukan misi pertama ke Tiangong.

Mereka kembali ke Bumi pada bulan September setelah tiga bulan berada di stasiun luar angkasa.

Misi Luar Angkasa Sebelumnya

Misi luar angkasa sebelumnya telah dilakukan pada September, lalu.

Tiga astronaut di pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 kembali ke bumi pada Jumat (17/9/2021).

Ketiga taikonaut melakukan penerbangan selama 90 hari ke stasiun luar angkasa untuk menyelesaikan misi berawak pertama China sejak 2016.

Tiga taikonaut tersebut adalah Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Hongbo.

Dikutip dari CNA, media melaporkan, mereka mendarat dengan selamat di gurun Gobi, wilayah otonomi Mongolia Dalam di utara China pada pukul 13.34.

Mereka dipastikan dalam kondisi baik setelah melaksanakan misi selama 90 hari.

Rekaman langsung menunjukkan kru medis dan staf pendukung dengan helikopter bergegas ke lokasi pendaratan di gurun Gobi.

Seorang staf memasang bendera nasional China di dekat kapsul.

Kepala perancang proyek luar angkasa berawak China, Huang Weifen mengatakan kepada CCTV, para taikonaut akan menjalani karantina 14 hari sebelum mereka bisa pulang.

Hal tersebut dikarenakan sistem kekebalan mereka mungkin melemah setelah melakukan misi panjang.

Misi Shenzhou-12 adalah yang pertama dari empat misi berawak yang direncanakan pada 2021-2022 saat China merakit stasiun ruang angkasa permanen pertamanya.

Astronot berada di pesawat luar angkasa Shenzhou-12.

Proses ini membutuhkan 11 misi, termasuk peluncuran tiga modul stasiun.

Konstruksi dimulai pada bulan April dengan peluncuran modul Tianhe, tempat tinggal masa depan stasiun ruang angkasa.

Tianhe adalah tempat tinggal Nie, Liu dan Tang sejak pertengahan Juni.

Hal itu menandai misi penerbangan luar angkasa terpanjang China.

Dikutip dari Global Times, Pang Zhihao, seorang ahli luar angkasa dan pensiunan peneliti dari Akademi Teknologi Luar Angkasa China mengatakan, pilihan lokasi pendaratan didasarkan pada sejumlah faktor, mulai dari iklim, topografi, titik kembali dan peralatan penyelamatan serta pencarian.

Pang menambahkan, pengembalian ini lebih sulit daripada misi sebelumnya.

Baca juga: Aturan Perjalanan Pesawat Rute Internasional Kini Berubah, Karantina Penumpang Cukup 5 Hari

Baca juga: Pesawat Layang Jatuh di Hokkaido Jepang, 2 Korban Tewas

Hal ini karena pada misi sebelumnya semuanya memiliki titik kembali yang tetap di orbit, sedangkan misi Shenzhou-12, yang terhubung ke stasiun luar angkasa, memiliki ketinggian orbit yang berubah.

Terlebih lagi, Shenzhou-12 akan kembali ke tempat yang berbeda dari waktu sebelumnya untuk menguji kemampuan pencarian dan penyelamatan dari lokasi pendaratan Dongfeng.

Situs ini sebagian dikelilingi oleh gurun, dengan iklim gurun yang kering dan sedikit curah hujan.

"Karena ada pegunungan dan medan berlubang di daerah itu, pekerjaan pencarian dan penyelamatan jauh lebih menantang," kata Pang.

Pendaratan yang aman dari kapsul kembali juga menandai keberhasilan penyelesaian misi Shenzhou-12.

"Shenzhou-12 telah menunjukkan kemampuan China untuk melakukan misi luar angkasa dalam waktu panjang, termasuk operasi yang panjang dan menantang seperti kegiatan ekstravehicular dan memberikan dukungan darat yang diperlukan," kata Andrew Jones, koresponden space.com dan spacenews.com.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini